Oleh: Ene DM, S.Pd (Guru di Banggai Kepulauan)
KABAR LUWUK – Kriminalitas Pemuda Makin Mengerikan Akibat lemah Iman dan Islam. Kriminalitas yang dilakukan oleh pemuda Indonesia, termasuk tawuran kerap terjadi.
Bahkan terus berulang dan makin mengerikan. Dilansir dari berita hukum (rri.co.id) peristiwa yang dilaporkan masyarakat desa Cisalak Kec.Cidaun Kab.Cianjur pada Minggu, 22 September 2024 sekitar pukul 00.15 WIB ada 15 pemuda dalam geng motor hendak melakukan tawuran.
Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu bilah pisau dan satu bilah golok serta kendaraan roda dua.
Demikian juga yang terjadi di Semarang. Berdasarkan info dari beritajateng (www.detik.com) Mapolrestabes Semarang mengungkap kejadian tawuran dari Januari hingga September 2024, ada 21 kasus dengan 117 pelaku yang ditangkap.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan banyak anak di bawah umur yang terlibat tawuran. Para pelaku mengaku tawuran karena ada yang menantang di medsos. Tantangan itu dipenuhi demi pamor. Mereka juga selalu beraksi dalam kondisi terpengaruh minuman keras.
Terbaru, tawuran antargangster menyebabkan seorang mahasiswa (21 thn) meninggal akibat salah sasaran. Salah satu pelaku tawuran (23 thn) warga Bulu Lor Semarang Utara, mengatakan tawuran itu berawal dari saling tantang di Instagram.
Pelaku keributan lainnya yang juga anggota gangster, mengaku awalnya saling tantang setelah melihat live Instagram dari gangster lain. Dia sengaja berkomentar di Instagram agar ditantang. Dia bilang saat itu dalam kondisi mabuk dan sedang tidak ada kegiatan.
Sepekan lalu Polrestabes mengamankan puluhan anggota gangster dari lima kejadian berbeda. Ada 49 anak di bawah umur yang sempat diamankan dalam penindakan pekan lalu.
Begitu halnya yang terjadi di Medan pada 22 September 2024. TribunMedan.com memberitakan, satu orang anggota geng motor ditangkap polisi saat hendak melakukan tawuran di Jalan Durung, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
Remaja yang masih di bawah umur itu adalah anggota geng motor. Remaja ini bersama teman-temannya berencana melakukan aksi tawuran dengan geng motor lain di Hamparan Perak. Selain itu, di lokasi penangkapan petugas juga menemukan sejumlah senjata tajam.
Analisis Akar Masalah
Banyak faktor pemicu terjadinya sebuah kriminal. Adanya kejadian yang berulang dengan sebab yang hampir sama, yaitu demi pamor. Menunjukkan betapa lemahnya kontrol diri para pemuda. Hanya demi naluri baqo’ (ego) mereka terjebak pada perilaku yang merugikan diri dan orang lain.
Hari ini, rupanya para pemuda tidak mengetahui dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup dan akan ke mana setelah kehidupan dunia berakhir.
Dia sendiri bingung apa tujuan hidup sesungguhnya. Tidak mengenal identitasnya sebagai muslim. Itulah yang menyebabkan pemuda mudah terdorong pada perilaku sia-sia (sekedar mengisi waktu) bahkan perbuatan dosa.
Belum lagi keberadaan orang tua yang lepas kontrol. Jikapun orang tua masih mengontrol namun anak mereka malah terpengaruh dari lingkungan pergaulan. Sementara tuntunan dari sosial media terus memberi dampak yang kurang menguntungkan. Pemuda terus dicekoki dengan ragam tontonan yang tidak mengenakan.