KABAR LUWUK – Banyak Pedagang Abai, Waktu Relokasi Pasar Simpong ke Terminal Kilo Delapan Bakal Molor . Relokasi pasar Simpong ke Terminal Kilo Delapan yang semestinya berlangsung lancar, tampaknya akan mengalami keterlambatan signifikan.
Hal ini terlihat dari masih banyaknya pedagang yang enggan mengosongkan pasar Simpong dan tetap bertahan berjualan di badan jalan. Meskipun batas waktu relokasi yang ditetapkan pemerintah hanya tinggal dua hari lagi.
Pantauan media ini menunjukkan bahwa aktivitas di pasar Simpong berjalan seperti biasa. Para pedagang yang awalnya diharapkan untuk sudah berpindah ke lokasi sementara di Terminal Kilo Delapan. Sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda siap untuk relokasi.
Masyarakat setempat mulai menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keengganan para pedagang. Warga mengganggap bahwa keputusan pemerintah Kabupaten Banggai yang dianggap kurang tegas menjadi salah satu penyebab utama perlawanan pedagang ini.
Sebagaimana diketahui, pasar Simpong mengalami kebakaran hebat beberapa waktu lalu yang mengakibatkan hancurnya sebagian besar bangunan dan kios pedagang. Untuk itu, pemerintah telah menunjuk Terminal Kilo Delapan sebagai lokasi sementara untuk para pedagang berjualan selama lokasi pasar eks kebakaran dibangun kembali.
Pemerintah mesti tegas
Namun, rencana mulus pemerintah ini mendapat kendala serius dari ketidakpatuhan pedagang yang hingga saat ini belum menunjukkan inisiatif untuk pindah.
“Masyarakat merasa bahwa pemerintah Kabupaten Banggai tidak cukup tegas dalam menangani masalah relokasi ini. Akibatnya, para pedagang merasa cuek dan tidak bersiap untuk pindah ke lokasi baru di Terminal Kilo Delapan,” ujar salah seorang warga setempat.
Terkait hal ini, pihak berwenang telah melakukan berbagai upaya persuasif untuk meyakinkan para pedagang agar segera pindah ke lokasi sementara yang telah ditentukan. Meskipun demikian, kendala tetap terjadi karena beberapa pedagang mengaku khawatir akan potensi penurunan omzet di lokasi baru tersebut.
Dalam pernyataannya, Bapak Wahyu, salah satu pedagang di pasar Simpong, menyatakan, “Kami tentu ingin membantu pemerintah dengan segera pindah ke Terminal Kilo Delapan, tapi kami juga harus mempertimbangkan pendapatan kami. Selama bertahun-tahun, kami sudah akrab dengan pelanggan kami di sini.”
Pemerintah Kabupaten Banggai berjanji akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah relokasi ini dengan sebaik-baiknya. Pemda Banggai mengerti kekhawatiran para pedagang, namun relokasi ini penting untuk kelancaran pembangunan pasar Simpong yang baru. Sehingga pemerintah akan berusaha mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Kini, sisa waktu dua hari yang tinggal sebelum batas waktu relokasi pasaran akan menjadi tantangan bagi pihak terkait untuk memastikan semua pedagang segera beralih ke Terminal Kilo Delapan.
Tingginya animo masyarakat dan kekhawatiran akan berlarut-larutnya proses relokasi menuntut tindakan cepat dan tegas dari pemerintah Kabupaten Banggai untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan kelancaran pembangunan kembali pasar Simpong. (ikB)