IMIP < Bawaslu-ads
KABAR OPINI

Penunggang Baru Golkar Banggai, Menakar Peluang Petahana Tanpa Beringin Rindang

918
×

Penunggang Baru Golkar Banggai, Menakar Peluang Petahana Tanpa Beringin Rindang

Sebarkan artikel ini

Catatan : Irwan K Basir (Pemimpin Redaksi)

Siapa Nahkoda Golkar Pada Pilkada Banggai 2024

KABAR LUWUK –  Upaya memastikan kendaraan politik sebagai syarat pengusung bagi para kandidat calon bupati dan wakil bupati pada perhelatan Pilkada Banggai 2024 semakin menarik untuk diikuti. Berbagai kalangan masyarakat pun mulai menggadang-gadang partai apa saja yang  nanti digunakan para kandidat dalam kontestasi politik lima tahunan ini.

Petahana Bupati Banggai Amirudin Tamoreka sebagai pemegang surat tugas partai Golkar beserta Beniyanto Tamoreka dan Samsul Bahri Mang tidak lepas dari perbincangan masyarakat dalam euforia Pilkada Banggai 2024. Dimana sebagian masyarakat  percaya bahwa tiga orang para pemegang surat tugas kandidat calon Bupati Banggai ini tetap mampu mengamankan kendaraan politik mereka dari rongrongan pihak luar.

Sementara sebagian masyarakat percaya tetap ada kemungkinan Golkar Banggai bisa dibajak seperti sebelum-sebelumnya, mengingat segala sesuatu dalam politik itu adalah kemungkinan.

Seperti kita ketahui sebelumnya, Amirudin Tamoreka pada perhelatan pilkada lalu memilih koalisi Nasdem, Golkar, PKB dan Hanura. Namun dari empat partai ini hanya Golkar Banggai di bawah kendali Beniyanto Tamoreka sebagai ketua DPD Golkar yang merupakan saudaranya berhasil melejit dan keluar sebagai pemenang Pileg Banggai.

Bahkan Golkar Banggai meraih 11 kursi perwakilan di DPRD Banggai dan memastikan bisa mengusung kandidat bupati dan wakil bupati pada Pilkada Banggai tanpa perlu lagi berkoalisi.

Dalam konteks politik di Banggai, jika strategi partai politik seperti Golkar yang menggunakan “penunggang baru” seperti sebelumnya terjadi dianggap memperkuat posisinya dalam Pilkada 2024. Hal ini akan menunjukkan dinamika yang menarik namun penuh resiko mengingat ketua DPD saat ini dijabat oleh Beniyanto Tamoreka.

Pastinya selain mengamankan diri sebagai ketua DPD Golkar dan anggota DPRD RI, Bento sapaan Beniyanto Tamoreka akan pula dan mempertahankan eksistensi Golkar Banggai di bawah kendalinya. Sudah barang tentu Beniyanto tetap ingin kemenangan dalam Pileg berlanjut pada Pilkada Banggai 2024 tanpa adanya kandidat baru non pemegang surat tugas mengganggu.

Pilihan untuk mengusung kandidat non-kader beberapa waktu lalu menjadi taktik yang cerdas dalam situasi di mana partai-partai besar seperti Golkar ingin memanfaatkan popularitas atau potensi elektabilitas seseorang yang bukan berasal dari internal partai. Hal ini terbukti dengan terpilihnya Amirudin Tamoreka berpasangan dengan Furqanuddin Masulili sebagai bupati.

Namun, hal ini juga dapat menimbulkan berbagai pertanyaan dan tantangan, terutama terkait dengan loyalitas dan dukungan terhadap agenda partai saat ini. Mengenai kemungkinan koalisi antara Gerindra dan Golkar dalam Pilkada Banggai sangat mungkin terjadi, hal ini tentu dapat mengubah dinamika politik lokal.

Kedua partai memiliki basis pemilih yang cukup kuat, dan jika mereka mampu menyatukan kekuatan untuk mengusung satu kandidat, ini bisa menjadi ancaman serius bagi pesaing mereka. Bahkan bisa dikatakan bakal tanpa pesaing di Banggai.

Nasib Amirudin Tamoreka, yang telah memegang surat penugasan dari partai Golkar, mungkin akan bergantung pada bagaimana partai tersebut mengelola dinamika internalnya. Jika rekomendasi akhirnya diberikan kepada Sulianti Murad ketua DPD Gerindra Banggai, yang juga merupakan calon Bupati Banggai, maka petahana kemungkinan akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan posisinya.

Mengumpulkan KTP sebagai syarat independen dapat menjadi strategi yang mahal, namun jika berhasil, hal ini dapat memberikan keuntungan bagi Amirudin Tamoreka untuk tetap relevan dalam pertarungan politik.

Borong partai peraih suara sedikit untuk bisa memenuhi syarat pengusung dalam Pilkada Banggai 2024 yang sudah pernah dilakukan juga bisa menjadi alternatif menarik bagi Amirudin Tamoreka, namun tentu saja hal ini juga perlu dipertimbangkan dengan matang mengingat berbagai risiko dan implikasi politik yang mungkin timbul.

Politik lokal di Banggai ini sangatlah unik, terdapat dinamika yang menarik terkait strategi dan perhitungan politik yang dilakukan oleh para aktor politik. Pergeseran kekuatan dan koalisi antarpartai dapat menjadi faktor kunci dalam menentukan hasil Pilkada.

Strategi Golkar saatini menunjukkan adaptasi terhadap kondisi politik lokal yang terus berubah bahkan menanamkan pengaruh hingga berhasil meraih posisi sebagai partai pemenang dalam Pileg Banggai 2024. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai konsekuensi jangka panjang terhadap internal partai, terutama terkait dengan identitas dan keberlanjutan ideologi partai.

Bagi Amirudin Tamoreka, pemegang surat penugasan dari Golkar haruslah dikuatkan dengan berbagai upaya politik yang kemungkinan akan ada ancaman dari kandidat lainnya yang berkeinginan menggunakan Golkar sebagai kendaraan politik mereka.

Apalagi saat ini ada upaya koalisi nasional pengusung Prabowo – Gibran bernama Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang didalamnya terdapat partai Gerindra dan Golkar digadang-gadang bisa disatukan dalam perhelatan Pilkada di sejumlah daerah dan tidak menutup kemungkinan di Pilkada Banggai 2024.

Sementara itu, potensi koalisi antara Gerindra dan Golkar membuka peluang baru dalam dinamika politik Banggai. Namun, keberhasilan koalisi ini akan sangat bergantung pada kemampuan kedua partai untuk menyatukan visi dan strategi politik mereka.

Tantangan terbesar bagi Amirudin Tamoreka sebagai petahana Bupati Banggai mungkin adalah menjaga relevansinya dalam konteks persaingan yang semakin ketat. Mengumpulkan KTP sebagai syarat independen bisa menjadi strategi yang mahal namun berpotensi memberikan keuntungan politik yang signifikan.

Upaya terakhir selain pengumpulan KTP adalah borong partai yang sebelumnya juga pernah dilakukan Amirudin Tamoreka merupakan strategi yang menarik jika terjadi. Namun perlu dipertimbangkan dengan matang mengingat risiko dan implikasi politiknya. Kesuksesan Tamoreka dalam memanfaatkan berbagai strategi politik ini akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk membaca dinamika politik lokal dengan tepat dan mengambil langkah-langkah yang strategis.

Kita lihat saja nanti para kandidat dalam Pilkada Banggai 2024 akan menggunakan partai politik apa saja guna meloloskan hasrat politik mereka. Pastinya semakin menarik melihat saat ini telah ada tiga nama mencuat sebagai calon Bupati Banggai. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *