KABAR OPINI

Jangan Biarkan Kekerasan dan Provokasi Merusak Tanah Babasalan

492
×

Jangan Biarkan Kekerasan dan Provokasi Merusak Tanah Babasalan

Sebarkan artikel ini

Penulis : Abdullah Naser

KABAR LUWUK – Sudah sejak awal bulan ini, tanah Babasalan terus dihadapkan pada suasana yang tidak nyaman, bahkan cenderung mengkhawatirkan. Bukan karena perbedaan pilihan politik itu sendiri (karena itu hal biasa dalam demokrasi) tetapi karena ulah segelintir pendukung salah satu pasangan calon bupati yang terus menebar provokasi, ancaman, dan bahkan kekerasan.

Kita menyaksikan langsung bagaimana rumah/ tempat tinggal dua anggota dewan yang didatangi oleh sekelompok orang di toili dengan gaya premanisme. Ada yang diteror, disuruh telanjang, dipukul, bahkan dituduh macam-macam hal yang tidak dapat dibuktikan. Lalu yang terbaru, spanduk provokatif terbentang secara terang-terangan di Toili yang mengandung ancaman jika bukan paslonya yang jadi Bupati, maka akan ada ancaman kekerasan. Ini bukan lagi soal demokrasi. Semua hal ini sudah menyentuh ranah kriminal dan mencederai semangat Pilkada damai. Ini bukan ciri khas masyarakat BABASALAN yang cinta damai.

Lebih miris lagi, mereka malah berbalik menuduh bahwa kekisruhan ini dimulai oleh pihak lain. Padahal, tak ada satu bukti pun yang mendukung tuduhan itu. Yang ada justru bukti nyata kekerasan dan ancaman, lengkap dengan saksi dan video yang sudah beredar luas di masyarakat, yang diduga melibatkan saudara dan anak dari calon bupati itu sendiri. Ini bukan lagi urusan politik, ini sudah masuk ranah pidana, yang mengancam keselamatan warga demi merebut kekuasaan.

Masyarakat Babasalan harus cerdas dan tidak ikut tersulut. Jangan terpancing, harus mampu melihat secara objektif situasi sebenarnya, dan jangan terprovokasi. Hentikan penyebaran narasi penuh kebencian. Kita ini satu kampung besar, dan tak ada jabatan yang layak diperebutkan dengan kekerasan. Jika memang tidak bersalah, buktikan di hadapan hukum. Jangan malah menolak pemeriksaan, menggelar demo, atau mencari-cari alasan tak masuk akal untuk menolak semua proses hukum.

Saya yakin, ada pihak-pihak yang memang sengaja ingin merusak keharmonisan ditengah masyarakat Babasalan. Mereka tidak patuh pada hukum, tidak menginginkan kedamaian. Mereka ingin menang bukan dengan suara rakyat, tapi dengan intimidasi dan fitnah. Inilah yang harus kita lawan bersama.

Kepada aparat penegak hukum, kami serukan: tegakkan keadilan. Jangan ada pembiaran terhadap fitnah, ancaman, dan kekerasan. Tanah Babasalan ini tanah damai, bukan ladang adu kekuatan preman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *