Bawaslu-ads
KABAR NASIONAL

Respon Sutradara Terhadap Pembatalan Bioskop Warga Film “Dragon for Sale”

385
×

Respon Sutradara Terhadap Pembatalan Bioskop Warga Film “Dragon for Sale”

Sebarkan artikel ini
Respon Sutradara Terhadap Pembatalan Bioskop Warga Film "Dragon for Sale"
Respon Sutradara Terhadap Pembatalan Bioskop Warga Film "Dragon for Sale"

KABAR LUWUK – Respon Sutradara terhadap Pembatalan Bioskop Warga Film “Dragon for Sale”. Ini adalah kesekian kalinya faktor polisi menjadi kendala bagi masyarakat. Untuk menikmati film dokumenter dan mendiskusikannya secara terbuka di ruang publik.

Terutama alasan bahwa polisi harus tahu isi filmnya sebelum panitia menancapkan layar nobar.

Saat KTT ASEAN, Mei 2023, komunitas Rumah Tenun di Labuan Bajo menggelar Bioskop Warga. Anehnya polisi meminta panitia membuat pernyataan mendukung KTT ASEAN.

Permintaan itu ditolak. Bukan hanya karena film “Dragon for Sale” tak ada urusan dengan KTT ASEAN atau even kenegaraan apapun. Juga karena permintaan itu di luar urusan dan wewenang polisi.

“Dragon for Sale” adalah film dokumenter tentang dampak proyek “10 Bali Baru” bagi masyarakat Flores dan Lombok. Terutama pada Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional Komodo yang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata “super premium” oleh pemerintah.

Film ini telah diriset dan memulai perekaman sejak 2019 ketika 2.000 warga Pulau Komodo terancam dipindahkan untuk kepentingan industri wisata.

Film ini adalah kolaborasi tim Ekspedisi Indonesia Baru (jurnalis). Komunitas Sahabat Flores (content creator dan pelaku wisata), dan Sunspirit (organisasi penelitian).

Semoga Bioskop Warga tetap digelar di Labuan Bajo dan tempat-tempat lain di Indonesia. Bukan hanya tentang menonton filmnya, tapi yang lebih penting mendiskusikan isinya dengan sesama warga. (Dandhy Laksono, Sutradara). (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!