KABAR LUWUK – BLT tetap Jadi Prioritas Penggunaan Dana Desa 2025. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui dana desa dipastikan akan tetap menjadi prioritas utama pada tahun 2025, dengan alokasi yang berkisar antara 10 hingga 15 persen dari total pagu dana desa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banggai, Hasan Baswan M. Dg. Masikki, dalam kegiatan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa yang digelar pada Selasa, 3 September 2024, di Hotel Estrella, Luwuk Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasan menekankan pentingnya pengelolaan BLT dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) ke depan. Ia mengimbau kepada seluruh kepala desa di Kabupaten Banggai agar mempersiapkan RKP Desa dengan alokasi BLT di angka yang sudah ditentukan.
“Kami berharap ini diperhatikan untuk penyusunan RKP Desa, bahwa Insyaallah ke depan, BLT berada di angka 10-15 persen,” ungkap Hasan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Banggai, Amirudin, yang membuka acara secara resmi. Selain itu, turut hadir pula sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri Banggai Anton Rahmanto, perwakilan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Luwuk, Polres Banggai, dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Luwuk.
Dalam arahannya, Hasan juga menyinggung tentang perubahan masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi delapan tahun, yang tentunya berdampak pada perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa).
Ia meminta para kepala desa segera menyelesaikan perubahan RPJM Desa sesuai dengan masa jabatan mereka yang baru. “Saya minta maksimal 31 September RPJM Desa semua sudah selesai,” tegasnya.
Selain itu, tenggat waktu yang sama juga diberlakukan untuk penyusunan RKP Desa, mengingat triwulan terakhir tahun ini sudah memasuki tahapan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
Bupati Banggai Amirudin memberikan apresiasi terhadap upaya Dinas PMD dalam meningkatkan kapasitas para kepala desa. Ia berharap pelatihan ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik bagi aparatur desa dalam mengelola dana desa, khususnya dalam penggunaan untuk program-program prioritas seperti BLT.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini semua kepala desa paham dan mengerti tentang pengelolaan desanya masing-masing terutama tentang penggunaan dana desa,” ujar Amirudin.
