KABAR LUWUK, PALU – Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, menggelar temu sapa terbatas bersama warga binaan pemasyarakatan Lapas Klas II A Palu yang berlangsung di aula Pengayoman Lapas itu, Rabu (13/5).
Dalam sambutanya, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sulteng, Lilik Sujandi mengatakan, warga binaan untuk senantiasa meningkatkan kesabaran dan kesyukuran.
Menurutnya, kita semua sepakat bahwa namanya hidayah Allah SWT itu tidak bisa dibatasi oleh apapun, termasuk tembok penjara dan jauh dari keramaian pun.
“Hidayah Allah pasti tidak bisa dibatasi, selama manusia mensyukuri nikmat dan hikmah diberikan dan yakin Allah maha penolong serta memberikan yang terbaik,” katanya.
Untuk itu dia mengingatkan, situasi hikmah ditengah pandemi, bisa dijadikan ruang pembuka hidayah.
“Pasti ada sesuatu keberkahan yang besar dipersiapkan Allah SWT,” ujarnya.
Sama halnya lanjut dia, riski Allah tidak terputus meski teman-teman berada di dalam penjara, riski pada keluarganya atau ada cerita sukses keluarga berada di luar.
“Riski dan kasih sayang Allah tidak pernah putus,” ujarnya.
Oleh karena itu, Lilik meminta untuk dikembangkan rasa syukur dan sabar, hanya itu bisa membuat semuanya tenang.
Dia meminta, ditengah pandemi Covid-19, mari warga binaan biasakan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan physikal distancing.
“Serta tak kalah penting memperkuat keimanan kita,” katanya.
Sebagai perwakilan warga binaan yang lain hadir saat ini, agar bisa menyampaikan kepada teman-teman lain terkait protokol kesehatan.
“Senantiasa bersyukur dan yakin Allah SWT tidak tidur, penyelamat dan sebaik-baik pelindung serta pemberi hidayah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kalapas Klas II Palu Sudirman Zainuddin menambahkan, selama pandemi ini pihaknya rutin melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan.
Selain itu, rutin juga dilakukan pembagian vitamin untuk menambah imun warga binaan.
“Termasuk pembagian masker. Serta kami bangunkan tempat cuci tangan. Itulah langkah kami agar tidak ada terjangkit korona di Lapas ini,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihak Lapas juga sudah menyiapkan ruangan isolasi khusus pasien korona.
“Semoga saja sampai korona selesai tidak terisi. Isinya di dalam itu lengkap untuk menangani kalau ada orang yang terjangkit. Dan bisa menampung lima orang,” tandas Sudirman. (Rls)