KABAR LUWUK – Simulasi Penanggulangan Bencana di Banggai Resmi Dibuka Staf Ahli Bupati. Bupati Banggai, Ir. H. Amiruddin, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Setda Kabupaten Banggai, Mujiono, SH MH, secara resmi membuka kegiatan simulasi penanggulangan bencana di Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai. Jum,at 26/7/2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Mujiono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banggai Fery Sujarwan, Camat Batui Selatan, dan para warga Desa Sinorang.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Mujiono, Bupati Banggai menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, kami menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana serta semua pihak yang telah berkontribusi hingga kegiatan simulasi penanggulangan banjir ini dapat terlaksana dengan lancar, aman, dan tertib,” ujar Mujiono.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang mencakup penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kemampuan nasional di bidang penanggulangan bencana, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan sumber daya manusia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui simulasi penanggulangan banjir yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas kegiatan yang efektif dan menjadi bahan kajian bagi peserta simulasi.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kabupaten Banggai merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Kondisi geografis Kabupaten Banggai yang terletak di daerah pesisir dengan luas lautan yang signifikan serta jumlah sungai yang relatif banyak memerlukan perhatian dan kewaspadaan yang serius.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan kebijakan penanganan bencana, mulai dari tindakan pencegahan, antisipasi, tanggap darurat, hingga pemulihan kondisi pasca bencana.