KABAR LUWUK – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam satu dekade terakhir di Sulawesi Tengah. Melalui agenda media tour yang bertajuk “Kreativitas menuju Penyampaian Informasi Terintegritas“, puluhan jurnalis di Sulawesi Tengah diberikan akses untuk menyaksikan langsung aktivitas produksi sejumlah tenant di dalam kawasan industri.
Dalam Forum Grup Discussion (FGD) yang diadakan, Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjadja, menegaskan bahwa PT IMIP bukanlah perusahaan tambang, melainkan kawasan industri pengolahan yang memproses material berbahan mentah nikel menjadi bahan baku yang diekspor ke luar negeri. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan aktivitas sebenarnya yang dilakukan oleh PT IMIP kepada masyarakat yang selama ini menganggap PT IMIP sebagai perusahaan tambang.
Selama dua hari, PT IMIP memperkenalkan beberapa tenant yang beraktivitas dalam kawasan tersebut, diawali dari ruang kontrol di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Tenant-tenant lainnya seperti PT Indonesia Guang Ching Nickel (GCNS), PT Indonesia Ruipu Nickel And Chrome Alloy (IRNC), PT Huayue Nickel Cobalt, dan PT QMB New Energy Materials juga turut diperkenalkan.
Tak hanya dalam kawasan, PT IMIP juga terlibat dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di luar kawasan, seperti pembangunan Politeknik Industri Logam Morowali dan rumah sakit yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Morowali.
PT IMIP sendiri merupakan hasil kerja sama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China. Berdiri sejak 2013, PT IMIP telah berkembang pesat dengan memperluas kawasan industri dari 2000 hektar menjadi 4000 hektar pada tahun 2021.
Dengan banyaknya investasi dan aktivitas produksi di kawasan industri, PT IMIP memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Investasi dan ekspor yang terus meningkat menunjukkan kontribusi positif PT IMIP dalam pembangunan industri di Sulawesi Tengah.
IMIP Magnet Investasi di Sulawesi Tengah
PT IMIP telah menjadi magnet investasi yang menguntungkan bagi Sulawesi Tengah. Berbagai tenant yang beroperasi di kawasan industri tersebut telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan negara.
Dari 30 tenant produksi yang beroperasi di dalam kawasan IMIP, beberapa di antaranya seperti PT Sulawesi Mining Investment (SMI), PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry (NI GCNS), dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) telah berhasil menghasilkan berbagai komoditas seperti Nickel Pig Iron, Stainless Steel Slab, dan Steel HRC dalam jumlah yang signifikan.
Selain itu, adanya 22 tenant konstruksi seperti PT Kinxiang New Technologies Indonesia, PT Mars Metal Industry, dan PT Merdeka Tsingshan Indonesia juga memberikan dorongan pada sektor konstruksi dan pembangunan di Sulawesi Tengah.
Tak ketinggalan, 4 tenant pendukung seperti PT Landseadoor International Shipping, PT Tsinda Shipyard Indonesia, PT Alam Hijau Enviromental Services, dan PT Dila Samudera Indah juga memberikan dukungan dalam hal infrastruktur, pengelolaan limbah, dan layanan pelabuhan yang mendukung operasional kawasan industri.
Melalui investasi yang terus meningkat setiap tahunnya, PT IMIP telah berhasil menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan. Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia, diharapkan dapat terus menjadi pionir dalam industri pengolahan di Sulawesi Tengah.