KABAR LUWUK – Satlantas Banggai Edukasi Pelajar SMP soal Bahaya Berkendara. Maraknya pelajar di bawah umur yang terkena tilang karena membawa sepeda motor ke sekolah menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian.
Kejadian ini tidak hanya memicu penegakan hukum yang lebih ketat, tetapi juga menjadi momentum untuk memberikan edukasi kepada para pelajar mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah sosialisasi tertib berlalu lintas yang digelar oleh Satlantas Polres Banggai di SMPN 1 Luwuk, pada Selasa (20/8/24).
Dalam kegiatan tersebut, Kasat Lantas Polres Banggai, AKP Arta Dwi Kusuma, menegaskan pentingnya kesadaran pelajar akan bahaya berkendara di usia yang belum cukup umur. “Sudah beberapa hari ini kami keliling ke sekolah-sekolah untuk memberikan peringatan kepada pelajar agar tidak membawa motor ke sekolah,” ungkapnya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak semakin banyak pelajar yang terlibat dalam pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang bisa membahayakan nyawa mereka.
Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas teguran langsung kepada pelajar yang membawa motor ke sekolah, tetapi juga mencakup penyuluhan mengenai pentingnya mematuhi aturan berkendara.
Banyak kasus pelanggaran yang ditemukan, seperti tidak mengenakan helm standar hingga penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketertiban. AKP Arta Dwi Kusuma menekankan bahwa perilaku seperti ini sangat berbahaya, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi pengendara lain di jalan.
Pihak sekolah pun diimbau untuk lebih aktif melarang anak didiknya yang belum mencapai batas minimal usia berkendara agar tidak membawa kendaraan ke sekolah.
Edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas harus dimulai sejak dini, terutama bagi mereka yang masih di bawah umur.
Kesadaran ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang sering kali melibatkan anak-anak yang belum memiliki kemampuan berkendara yang baik.
Selain peran sekolah, peran orang tua juga dianggap sangat penting dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka. “Peran orang tua sangat krusial. Lebih baik mencegah sejak dini sebelum risiko besar menghampiri,” tegas AKP Arta Dwi Kusuma.
Dengan kolaborasi antara pihak sekolah, kepolisian, dan orang tua, diharapkan angka pelanggaran dan kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur dapat diminimalisir.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara di kalangan pelajar, serta mengurangi angka pelanggaran lalu lintas di masa mendatang.***