Bawaslu-ads
KABAR NASIONAL

Saatnya Umat Islam Memiliki Rencana Strategi Pembebasan Al Aqsha

304
×

Saatnya Umat Islam Memiliki Rencana Strategi Pembebasan Al Aqsha

Sebarkan artikel ini
Para pembicara pada Seminar bertajuk "The Importance of Al Aqsa in Muslim Global Politics" yang diselenggarakan secara online, Jumat 29 November 2024. (Foto: Humas UMJ)
Para pembicara pada Seminar bertajuk "The Importance of Al Aqsa in Muslim Global Politics" yang diselenggarakan secara online, Jumat 29 November 2024. (Foto: Humas UMJ)

 KABAR LUWUK  –  Saatnya Umat Islam Memiliki Rencana Strategi Pembebasan Al Aqsha. Umat Islam di dunia internasional sudah saatnya memiliki strategi pembebasan Al Aqsha dari pendudukan Israel saat ini. Strategi pembebasan harus dimulai dengan persiapan memperkuat ilmu pengetahuan dan politik serta militer.

Selanjutnya, tragedi genosida yang terjadi di Gaza Palestina saat ini memberi pelajaran agar dunia bergerak bersama untuk menyelamatkan kemanusiaan, dan

Indonesia terlibat aktif dalam upaya pembebasan Palestina, tidak hanya unsur pemerintah dan parlemen, tetapi juga organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh informal.

Demikian benang merah pemikiran dalam Seminar Internasional secara online bertajuk “The Importance of Al Aqhsa in Muslim Global Politics” yang diselenggarakan atas kerjasama Laboratorium Ilmu Politik, Program Magister Ilmu Politik dan Program Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dengan Asia Middle East Center for Research and Dialog (AMEC) serta Academy for Islamic Jerusalem Studies (ISRA) The United Kingdom, Jumat (29/11).

Peserta seminar ini sempat menyentuh angka 91 orang di platform Zoom dari berbagai daerah di Indonesia, ditayangkan live You Tube.

Syeikh Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi, Direktur Academy for Islamic Jerusalem Studies (ISRA) sebagai pembicara pertama menegaskan, setelah 107 tahun ini tidak ada rencana strategi pembebasan Al Aqsha dari umat Islam di dunia.

Tanpa strategi pembebasan itu maka Al Aqsha tidak akan dapat dilepaskan dari penjajahan. “Itulah argumentasi utamanya,” kata Prof Al Fattah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!