“Faisal Badaun Sebaiknya Kepala Daerah Bangkep Wajib Putra Daerah”
KABAR LUWUK – Pertarungan Politik Pilkada Banggai Kepulauan, Memilih Putra Daerah atau Calon Luar. Dalam momentum Pilkada Banggai Kepulauan, pertarungan politik mengenai asal-usul calon pemimpin memunculkan sorotan yang tak terelakkan.
Sebagian besar masyarakat Banggai Kepulauan masih menganggap faktor kedaerahan sebagai hal yang sangat penting dalam menentukan pilihan mereka.
Menurut sebagian warga, memilih pemimpin yang bukan berasal dari Banggai Kepulauan dianggap sebagai penghinaan terhadap identitas dan martabat daerah tersebut.
Mereka meyakini bahwa darah pemimpin sejati Banggai Kepulauan hanya dapat ditemukan pada putra-putri daerah itu sendiri.
“Faktor putra daerah masih sangat dipertimbangkan dalam Pilkada Banggai Kepulauan. Masyarakat masih menyanjung-sanjung calon yang berasal dari sini,” ujar Faisal Badaun, seorang mahasiswa yang juga berasal dari Banggai Kepulauan.
Namun, tidak semua pihak setuju dengan pandangan ini. Ada juga suara yang menyoroti bahwa kemampuan dan integritas seorang pemimpin seharusnya menjadi prioritas utama, bukan hanya asal-usulnya.
“Kita harus melihat kemampuan dan track record seorang calon, bukan hanya dari mana dia berasal. Apakah harus selalu dari Banggai Kepulauan? Kita harus mencari pemimpin yang mampu memimpin dengan baik, tidak peduli dari mana asalnya,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Beberapa masyarakat juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap pengalaman masa lalu di mana pemimpin dari luar daerah gagal memberikan dampak positif bagi Banggai Kepulauan.
Mereka menunjuk pada kasus-kasus korupsi dan kemunduran ekonomi yang terjadi di masa lalu sebagai bukti bahwa kehadiran pemimpin luar belum tentu memberikan solusi yang baik bagi daerah ini.
“Kita pernah memiliki pemimpin dari luar yang punya banyak uang, tapi hasilnya malah merugikan Banggai Kepulauan. Kita harus belajar dari pengalaman buruk tersebut dan memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan paham kondisi daerah kita,” ungkap seorang tokoh masyarakat.
Di tengah perdebatan ini, panggilan untuk persatuan masyarakat Banggai Kepulauan semakin menguat. Banyak yang mengajak agar masyarakat bersatu tangan untuk memilih pemimpin yang terbaik, tanpa terjebak dalam perdebatan mengenai asal-usul calon tersebut.
“Saatnya kita bersatu sebagai masyarakat Banggai Kepulauan. Mari kita bersama-sama memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi daerah kita. Kita hanya punya satu kesempatan dalam lima tahun, jadi mari kita jaga bersama Banggai Kepulauan,” tutup seorang aktivis masyarakat.***