Banggai KepulauanKABAR DAERAH

Penemuan Jenazah Remaja Putra Mengambang di Pantai Desa Meselesek

1113
×

Penemuan Jenazah Remaja Putra Mengambang di Pantai Desa Meselesek

Sebarkan artikel ini
Penemuan Jenazah Remaja Putra Mengambang di Pantai Desa Meselesek
Penemuan Jenazah Remaja Putra Mengambang di Pantai Desa Meselesek

KABAR LUWUK  – Penemuan Jenazah Remaja Putra Mengambang di Pantai Desa Meselesek. Pada hari Sabtu tanggal 29 Juli 2023 sekitar pukul 16.00 wita , sebuah kejadian mengerikan terjadi di Pantai Desa Meselesek, Kecamatan Bulagi, Kabupaten Bangkep. Anggota Polsek Bulagi menerima laporan dari masyarakat tentang penemuan jenazah seorang remaja putra yang ditemukan mengambang di bibir pantai. Korban bernama Afandi Tami Jaya Meseasang, seorang pelajar berusia 17 tahun.

Setelah menerima laporan, Personil Polsek Bulagi segera berangkat menuju tempat kejadian perkara (TKP) dengan didampingi oleh Kanit Sabhara Polsek Bulagi, AIPDA Erwien A.M, dan Anggota Bhabinkamtibmas BRIPTU Adi Jasmon.

DiTKP, mereka melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk tim medis, pemerintah desa, keluarga korban, dan beberapa saksi, serta melaksanakan Tindak Pidana Tertentu Kejahatan dan Kekerasan pada Perempuan dan Anak (TPTKP).

Korban, Afandi Tami Jaya Meseasang, ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi tertelungkup dengan kondisi tubuh mengambang di bibir pantai. Identitas korban yang diperoleh adalah nama lengkap, usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan alamat tempat tinggalnya.

Saksi-saksi dari masyarakat memberikan keterangan yang menyebutkan bahwa penemuan jenazah tersebut berawal saat seorang saksi bernama Wulandari Todani (14) sedang mencari kerang saat air laut surut.

Wulandari melihat sebuah benda yang mengambang di bibir pantai dan memanggil temannya, Kristin Imelda Lantona (13), untuk melihatnya. Mereka lalu memanggil Kepala Dusun 3, Ningson Siabungi (41), dan beberapa masyarakat lainnya untuk menyaksikan temuan tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dan Personil Polsek Bulagi, serta keterangan dari saksi-saksi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban.

Namun, ditemukan busa di sekitar mulut dan rongga mulut korban. Keluarga korban menyatakan sudah ikhlas atas meninggalnya Afandi Tami Jaya Meseasang dan menolak dilakukannya pemeriksaan medis lanjutan atau otopsi.

Berdasarkan rekam medis, diketahui bahwa korban mengidap penyakit Epilepsi, yang bisa menyebabkan kambuh sewaktu-waktu.

Kesimpulan medis menyebutkan bahwa saat mencari kerang, penyakit epilepsi korban kambuh, dan menyebabkan korban terjatuh di dalam air laut hingga kehabisan napas dan akhirnya meninggal dunia.

Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kejahatan dalam kematian korban dan memberikan dukungan serta bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Setelah kejadian tersebut, berita tentang penemuan jenazah remaja putra yang mengambang di Pantai Desa Meselesek menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat setempat.

Kejadian ini mengguncang warga sekitar, karena sangat jarang terjadi kasus serupa di daerah mereka. Para tetangga dan teman sebaya korban merasa terpukul oleh berita tersebut, dan suasana di Desa Meselesek menjadi hening dan muram.

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penyebab kematian Afandi Tami Jaya Meseasang.

Meskipun keluarga korban telah menyatakan mengikhlaskan atas meninggalnya anak mereka dan menolak otopsi, polisi berusaha mencari bukti-bukti lain yang dapat membantu memahami kronologis kejadian secara lebih mendalam. Ungkapnya  (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *