KABAR LUWUK–Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai barusan melaksanakan pembangunan jembatan permanen di Air Terjun Piala, salah satu destinasi wisata alam andalan di wilayah ini. Meski bertujuan meningkatkan aksesibilitas, pembangunan tersebut menuai kekhawatiran dari warga setempat dan wisatawan yang khawatir akan dampak negatifnya.
Sejumlah warga menyatakan bahwa pembangunan jembatan permanen ini dapat menghilangkan kesan alami Air Terjun Piala. “Kami merasa keindahan aslinya akan terganggu dengan kehadiran struktur modern di tengah-tengah alam,” ujar salah seorang warga. Kesan alami dan keunikan yang selama ini menjadi daya tarik utama wisatawan dinilai akan berkurang.
Selain itu, pembangunan infrastruktur ini dikhawatirkan dapat merusak ekosistem sekitar. Beberapa kelompok peduli lingkungan mengingatkan bahwa proses konstruksi bisa mengganggu habitat flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut.
Warga berharap pemerintah lebih memprioritaskan pelestarian alam dalam setiap pengembangan destinasi wisata. Mereka mengusulkan agar infrastruktur yang dibangun lebih ramah lingkungan dan tetap mempertahankan keaslian destinasi. “Kami mendukung pengembangan wisata, tapi seharusnya dilakukan tanpa mengorbankan alam,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.
Wisatawan, terutama yang datang untuk menikmati keindahan alami, juga menyatakan keprihatinan serupa. Mereka khawatir keunikan Air Terjun Piala akan hilang jika infrastrukturnya terlalu modern. “Kami mencari pengalaman autentik di sini. Jika terlalu banyak perubahan, tempat ini bisa kehilangan daya tariknya,” kata seorang wisatawan.
Dinas Pariwisata Banggai menyatakan bahwa pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus mempermudah akses. Namun, mereka berjanji akan mengevaluasi masukan dari masyarakat dan wisatawan agar tidak mengorbankan nilai keaslian Air Terjun Piala.
Polemik terkait pembangunan jembatan permanen ini menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara pengembangan infrastruktur dan pelestarian lingkungan. Diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan semua aspek untuk menjaga keberlanjutan destinasi wisata ini sebagai salah satu kebanggaan Kabupaten Banggai. (Rls)
