KABAR LUWUK, PALU – Pelaksanaan operasi Patuh yang merupakan operasi serentak di seluruh Indonesia telah berakhir pada Rabu (11/9). Berdasarkan data yang diungkap di Direktorat Lalulintas Polda Sulteng tercatat Polres Banggai menempati fatalitas korban meninggal dunia sebanyak empat orang. Hal itu diungkap Wakil Direktorat (Wadir) Lalulintas Polda Sulteng AKBP Agustin S. Tampi, S.IP, M.PA didampingi Kabid Humas AKBP Didik disalah satu warkop, Kamis (12/9).
Diterangkan Wadir Lantas, selain korban meninggal dunia tercatat di Polres Banggai selama operasi patuh korban luka berat satu orang dan luka ringan tujuh orang. Dijelaskan AKBP Agustin, secara umum kejadian lakalantas mengalami Penurunan terlihat dari jumlah laka tahun lalu sebesar 45 Kasus dibandingkan dengan tahun ini sebesar 33 Kasus atau turun sebesar 12 kasus. demikian juga korban meninggal dunia tidak mengalami perubahan dari 11 jiwa tahun lalu dan tahun ini tetap 11 jiwa.
Berkaitan dengan lakalantas di Polres Banggai mengalami penurunan, untuk pelanggaran lalulintas di Polres Banggai mengalami kenaikan dari 863 kasus menjadi 966 kasus atau terjadi kenaikan sekira 11,94%.
“Hampir diseluruh jajaran Polda Sulteng pelanggaran didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helm standar nasional indonesia, selanjutnya surat-surat kendaraan. Umumnya pelanggar adalah para remaja usia dibawah 21 tahun,” jelas Wadir Lantas.
Kegiatan Dikmas berkaitan dengan Lalulintas di Polres Banggai juga mengalami penurunan, dari semula 543 pada tahun ini hanya 517 atau terjadi penurunan sekira 4,79%. Secara keseluruhan Polres jajaran Polda Sulteng program Dikmas tertinggi ada pada kegiatan sebar pasang yakni sebesar 2.921 kegiatan.
“Polres yang memiliki kegiatan dikmas teringgi tahun ini yakni Polres Buol sedangkan paling renda yakni Polres Sigi,” tambah perwira dua melati ini.
Polres Banggai pada kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli mengalami trend kenaikan dari semula 1.062 meningkat menjadi 1.250 atau sebesar 17,70%. (ikb)