KABAR LUWUK, PALU – Kritikan harus dimaknai sebagai upaya perbaikan dan cambuk bagi seluruh kader agar berbenah dan bermanfaat bagi masyarakat. Sepenggal kata itu diucapkan Ketua DPW Nasdem Atha Mahmud pada pembukaan acara bertema Nasdem Sulteng di mata Jurnalis yang digelar di kantor DPW Nasdem Sulteng, Kamis (22/8).
Kegiatan yang menghadirkan sejumlah jurnalis di Sulawesi Tengah itu diapresiasi insan pers, karena untuk pertama kalinya partai politik minta dikritik jurnalis. Empat jurnalis kala itu daulat maju kedepan untuk langsung memberikan krtikannya. Mereka yakni sekretaris AJI Palu Yardin Hasan, Wapemred Mercusuar Temu Sutrisno, jurnalis LKBN Antara Sulteng Adha Nadjemuddin dan jurnalis SCTV Syamsuddin.
“Harapan kami dikritik oleh kawan-kawan jurnalis, dan apapun itu harus dimaknai sebagai langkah berbenah sehingga akan membawa partai ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat” kata Atha Mahmud.
Yardin Hasan saat itu menyebutkan, Partai Nasdem adalah partai yang faham akan hubungan degan media. Nasdem kata Yardin memiliki banyak kader yang berperan penting dalam pembangunan daerah. Nasdem juga memiliki kader-kader unggul dalam menyeimbangkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah.
Temu Sutrisno pada kesempatan itu mengapresiasi apa yang dilaksanakan DPW Nasdem serta kemampuan kader Nasdem Sulteng terhadap dunia jurnalistik. Beberapa kader yang disebut Temu seperti Yahdi Basma dan Muhammad Masykur yang seringkali membantu tugas jurnalistik melalui sharing informasi bahkan tidak jarang mengirimkan pressreleas.
Berbeda, Adha Nadjemuddin memandang Nasdem terlalu tersentral pada sosok Ahmad M. Ali yang menjadi tokoh utama yang membawa Nasdem menjadi partai besar di Sulteng. Orang diluar partai jika disebut Nasdem Sulteng maka mereka akan langsung bilang Ahmad M Ali. Sehingganya hal itu harus dirubah agar tidak tersentralisasi pada satu tokoh saja.
Sejumlah jurnalis menyebutkan ada langkah Nasdem yang harus segera dibenahi, banyak sektor yang kemudian harus dilirik sehingga menjadi kekuatan partai. Selain itu proses kaderisasi perlu dilakukan sehingganya partai besutan Surya Paloh ini bukan hanya jadi partai pindahan politisi yang tidak terpakai di partai lain. (ikb)