KABAR LUWUK – Membangun Kesadaran Multidisipliner, Diskusi Migrasi dan Perbatasan Indonesia Bersama Ridwan Arifin Kasubsi Tikim Banggai. Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (Unismuh) akan menjadi tuan rumah acara “Goes To Campus” yang akan menghadirkan pembicara berpengalaman dalam bidang migrasi dan perbatasan, Ridwan Arifin Kasubsi Tikim Banggai.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai isu-isu migrasi dan perbatasan yang tengah dihadapi oleh Indonesia, bertempat diruang pasca sarjana Unismuh Luwuk, Sabtu 9/3/2024.
Pada kegiatan yang akan dilaksanakan di Unismuh Luwuk Banggai, Ridwan Arifin akan menyampaikan tema utama tentang “Migrasi dan Perbatasan Indonesia, Perspektif Multidisipliner dan Pengawasan Imigrasi”. Dalam diskusinya, Ridwan Arifin akan membagikan pengetahuan serta pengalaman praktisnya sebagai seorang dosen dan pegawai Imigrasi Kabupaten Banggai yang menguasai teknis imigrasi.
Acara ini tidak hanya terbuka bagi mahasiswa Fakultas Hukum, tetapi juga bagi mahasiswa dari berbagai fakultas lainnya di Unismuh Luwuk Banggai. Mahasiswa yang tidak dapat hadir secara langsung di kampus juga dapat mengikuti acara ini melalui platform Zoom yang disediakan.
Menurut Ridwan Arifin, kegiatan ini sangat penting karena isu migrasi dan perbatasan merupakan topik yang tidak hanya relevan dalam konteks keamanan nasional, tetapi juga dalam pembuatan kebijakan publik di Indonesia.
Diskusi multidisipliner seperti ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi para peserta.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan yang lebih luas terhadap isu-isu migrasi dan perbatasan yang sedang dihadapi oleh Indonesia.
Kami berharap melalui diskusi ini, para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik serta terlibat dalam pertukaran ide dan diskusi ilmiah yang konstruktif,” ujar Ridwan Arifin.
Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa terhadap isu-isu migrasi dan perbatasan. Diharapkan, diskusi ini juga dapat memfasilitasi pertukaran ide antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi terkait kebijakan migrasi serta pengelolaan perbatasan maritim di Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai isu-isu penting dalam bidang migrasi dan perbatasan. Dengan demikian, mereka dapat berperan aktif dalam menyusun solusi-solusi yang berkelanjutan,” tambah Ridwan Arifin.
Para peserta diharapkan dapat mengikuti acara ini dengan penuh antusiasme dan berkontribusi dalam diskusi yang akan dilaksanakan.( MAM ) **