KABAR LUWUK – Masyarakat di Kabupaten Banggai kembali dihadapkan pada sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Antrean panjang kendaraan terjadi di hampir seluruh SPBU di wilayah Banggai.
Kelangkaan solar ini diduga diperparah oleh adanya praktik pengisian BBM ke dalam jeriken di sejumlah SPBU. Akibatnya, stok di SPBU cepat habis, sementara kendaraan yang membutuhkan BBM untuk keperluan transportasi umum dan aktivitas harian terpaksa mengantre berjam-jam.

Seorang warga Luwuk, Rudi (45), mengaku sudah beberapa hari berturut-turut kesulitan mendapatkan solar untuk kendaraannya.
“Kami harus antre berjam-jam, tapi begitu tiba giliran kami, BBM sudah habis. Sementara di pinggir jalan banyak yang menjual solar eceran dengan harga tinggi,” keluhnya.
Situasi ini juga dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan. Solar yang dibeli di SPBU dengan harga subsidi diduga dijual kembali dengan harga lebih mahal di pasar gelap. Hal ini semakin menyulitkan masyarakat, terutama sopir angkutan dan nelayan yang sangat bergantung pada BBM solar.
Warga mendesak agar pihak berwenang menindak tegas SPBU dan operator nakal yang terlibat dalam praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi.
“Kami berharap ada pengawasan ketat. Kalau ada yang bermain, harus ditindak tegas agar ada efek jera,” ujar Amir, warga Batui.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan BBM solar di Kabupaten Banggai. Masyarakat berharap kondisi ini segera mendapat perhatian serius agar aktivitas mereka tidak terus terganggu. (Tim Redaksi KabarLuwuk.com)