KABAR LUWUK – Krisis BBM menghantui Kabupaten Bangkep, warga resah. Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bangkep telah menciptakan kepanikan di kalangan warga.
Dalam beberapa hari terakhir, ketidaktersediaan BBM jenis Pertalite di SPBU Tompudau dan penjual BBM eceran di sekitar kota Salakan membuat masyarakat kesulitan mobilisasi. Jum,at 15/12/2023.
Ibu Yani, salah satu warga, menyampaikan kekhawatirannya karena tidak dapat menggunakan kendaraan sehari-hari untuk mengantar anak sekolah dan beraktivitas kerja.
SPBU Tompudau, yang merupakan yang terbesar di kota Salakan, hanya menyediakan BBM jenis solar, sementara Pertalite mengalami kekosongan.
Krisis BBM juga menciptakan ketidaknyamanan di kalangan pengemudi bentor, dengan banyaknya penjual BBM eceran yang tutup karena kekurangan pasokan.
Yery Ludong pemilik SPBU Tompudau, menjelaskan bahwa kekosongan BBM, khususnya Pertalite, disebabkan oleh keterlambatan kapal tengker pengangkut BBM yang belum tiba di Depot Pertamina.
Dia optimis bahwa pengiriman BBM ke Bangkep akan masuk besok, tanggal 16 Desember 2023, sehingga SPBU Tompudau dapat segera membuka layanan untuk masyarakat.
Situasi ini menunjukkan dampak langsung dari kelangkaan BBM terhadap kehidupan sehari-hari warga, memicu ketidakpastian dan kekhawatiran di seluruh wilayah Kabupaten Bangkep.
Para warga Kabupaten Bangkep yang tengah menghadapi krisis BBM merasa terpukul, terutama karena ketidakpastian kapan pasokan BBM akan kembali normal.
Beberapa di antara mereka mengekspresikan kekesalan atas penutupan penjual BBM eceran, yang biasanya menjadi alternatif saat stok di SPBU terbatas.
Keluhan dari masyarakat melalui media sosial menjadi tekanan tambahan bagi pemerintah setempat. Sejumlah warga bahkan mengusulkan solusi alternatif, seperti peningkatan cadangan BBM lokal atau pencarian sumber pasokan yang lebih andal.
Kondisi ini mengingatkan pada pentingnya ketahanan energi dan perencanaan distribusi BBM yang lebih baik. Terlepas dari alasan teknis terkait keterlambatan pengiriman, masyarakat berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Pemerintah setempat dan Pertamina diharapkan dapat memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat terkait progres penanganan krisis BBM ini.
Sementara warga tetap bersiap menghadapi potensi kelangkaan, mereka juga berharap agar pembelajaran dari situasi ini dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem distribusi energi di Kabupaten Bangkep.(RS) **