“Drs. KH. Suardi Kandjae, M.pd Harmonisasi Desa Kerukunan Segera Terwujud atas Dukungan Pemda Bangkep”
KABAR LUWUK, BANGGAI – Ketua PCNU Banggai sekaligus sebagai Kemenag Banggai Kepulauan siap menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Banggai Kepulauan, mewacanakan Pembentukan lima (5) Desa Kerukunan sebagai pilot projek desa sadar kerukunan di Kabupaten Banggai Kepuluan. Senin, 6/3/2023.
Lahirnya ide cerdas Ketua PCNU Kabupaten Banggai tersebut untuk segra mewujudkan Desa Sadar kerukunan adalah mewujudkan pemenuhan peran tugas dan fungsi Kementrian Agama dalam upaya peningkatan kerukunan umat beragama dengan mengangkat kearifan lokal. Jadi program desa sadar kerukunan ini dimaksudkan agar terciptanya iklim yang kondusif antara umat tanpa ada konflik antar umat, yang selama ini telah terbina secara harmonis.
Gagas dan ide ini akan dimulai dari wilayah kerja sebagai Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bankep, karena untuk Kabupaten Bangkep sendiri terdiri dari berbagai pemeluk agama tidak membuat warga di Desa menjadi sumber perselisihan. Warga di desa tetap rukun dan menjaga sikap tolerasnsi yang sudah terpelihara selama bertahun tahun.
Olehnya itu ungkap H. Suardi Kandjae tradisi saling bersilaturahmi atau biasa di sebut anjangsana itu sudah terjalin selama bertahun-tahun dan tetap terjaga hingga saat ini.Toleransi Antar-umat Beragama dalam setiap perayaan antar agama di dalam kehidupan sosial, warga di desa tersebut selalu mengedepankan asas kebersamaan dan gotong-royong, antar-pemeluk agama sekalipun.
Jika ada satu warga yang membutuhkan pertolongan, mereka dengan sukarela menolong tanpa memandang latar belakang agamanya. Bagi mereka, menolong adalah sebuah kewajiban bagi yang membutuhkan. “Kalau mau menolong masih melihat agamanya, ya tidak jadi menolong,” kata H. Suardi Kandjae.
Dikatakannya, jika ada salah satu pemeluk agama tertentu membangun tempat ibadah, pemeluk agama yang lain ikut membantu. “Misalnya ketika ada pembangunan mushala, kami yang non-muslim ikut membantu,” jelasnya. H. Suadi Kandjae.