Bawaslu-ads
KABAR DAERAH

Kegagalan Program Satu Juta Satu Pekarangan di Banggai, Hanya Sedikit yang Bertahan

585
×

Kegagalan Program Satu Juta Satu Pekarangan di Banggai, Hanya Sedikit yang Bertahan

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK  –  Kegagalan Program Satu Juta Satu Pekarangan di Banggai, Hanya Sedikit yang Bertahan.Program unggulan dari Pemkab Banggai, yang dikenal dengan nama “Satu Juta Satu Pekarangan,” mengalami kegagalan yang signifikan di lapangan.

Program ini, yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lokal melalui bantuan sektor peternakan, ternyata tidak berjalan sesuai harapan di beberapa desa di Kabupaten Banggai.

Di Desa Dwipa Karya, Kecamatan Simpang Raya, masalah pertama kali muncul. Salah satu penerima bantuan peternakan, yang mendapatkan 20 ekor ayam petelur, kini hanya memiliki 4 ekor ayam yang tersisa.

“Ayam-ayam ini tidak bertelur, jadi kami terpaksa menjualnya daripada hanya diberi makan,” ungkap seorang penerima bantuan yang kini berusia lanjut pada Rabu, 11 September 2024.

Ia menambahkan bahwa untuk memelihara sisa ayam yang ada, dia harus mengeluarkan anggaran tambahan sebesar Rp14 ribu setiap tiga hari untuk membeli konsentrat pakan.

Masalah ini diperparah dengan kurangnya dukungan teknis dari pihak berwenang. Sejak bantuan disalurkan, tidak ada perangkat daerah terkait yang datang untuk memberikan penyuluhan atau bantuan teknis.

Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa di Desa Dwipa Karya terdapat 10 kepala keluarga yang menerima bantuan dari program ini, namun semua mengalami kegagalan serupa. Tak satu pun dari ayam yang diberikan berhasil bertahan atau berkembang biak secara produktif.

Kegagalan program ini juga terlihat di Kecamatan Balantak. Di Desa Rau, misalnya, para penerima bantuan hanya dapat menjual telur dari ayam petelur selama dua bulan pertama.

“Kami menerima 20 ekor ayam petelur bersama dengan pakan dan vitamin. Namun, setelah dua bulan, bantuan pakan dan vitamin berhenti, dan ayam-ayam ini tidak lagi bertelur,” kata Arno, salah satu penerima manfaat, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Sementara itu, di Desa Koyoan Permai, Kecamatan Nambo, masalah serupa muncul untuk bantuan ayam pedaging. Penerima bantuan yang mendapat 50 bibit ayam pedaging mengalami kesulitan.

“Beberapa ayam mati karena panas, dan kami kesulitan dengan pemeliharaannya,” ujar seorang penerima pada 2 Juni 2024. Kandang yang disediakan tidak memadai, menambah beban penerima bantuan.

Program Satu Juta Satu Pekarangan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak lokal justru menjadi beban tambahan bagi para penerima bantuan.

Kurangnya perencanaan yang matang, serta kurangnya dukungan teknis dan pengawasan dari pihak terkait, menjadi faktor utama kegagalan program ini. Pemkab Banggai perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap implementasi program ini untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *