“Kapus : petugas gizi kehilangan komunikasi karena sudah pindah tempat”
KABAR LUWUK, BANGKEP – Setelah Kasus anak bernama Nur Ilma yang berusia 2 tahun 4 bulan, yang menderita selama 1 tahun lebih gizi buruk, stunting danTBC, sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah dan dermawan, selasa 05/07/2022
Kepala Puskesmas Peling Tengah Siti Rohmi, SKM saat dikonfirmasi lewat whatsApp menjelaskan sebelumnya sudah di salurkan oleh petugas gizi baik dari PMT penyuluhan dan PMT Paket biskuit dari dinkes berupa paket makanan tambahan dari desa.
Menurutnya anak tersebut sampai umur 1 tahun 4 bulan aktif di posyandu, setelah itu sudah tidak hadir dikarena anak itu sudah di adopsi sama omnya di desa komba-komba kecamatan Bulagi Bangkep. Sehingga dihari posyandu beberapa kali kunjungan petugas gizi kami tidak menemukan desa sampekonan Kecamatan Peling Tengah, jelas kapus
Lanjutnya setelah sakit langsung di bawa ke Rumah Sakit Trikora Salakan dan kami baru mendapatkan info bahwa anak tesebut menderita gizi buruk disertai dengan penyakit TBC. Dan setelah mendapatkan informasi, petugas gizi kami langsung pergi ke RS untuk mengecek kondisi pasien tersebut.
“Sehingga langkah awal saat itu kami langsung melakukan pemberian makanan dari puskesmas berupa beras, kacang hijau, susu, telur dan biscuit.” Terangnya.
Menurutnya kondisi anak tersebut sudah pindah alamat dan seandainya anak tesebut tidak berpindah alamat, pasti masih dalam pengawasan dari petugas PKM Patukuki tapi sudah hampir setahun anak tesebut tidak berada di tempat.
Terkait dengan anak yangbkurang gizi kami dari pihak puskesmas telah menunggu agar anak tersebut kembali ke orang tuanya di desa sampekonan, sehingga kami akan fokus untuk melakukan tatalaksana gizi buruk dan mengawasi pengobatan penyakit penyerta, tutup Siti Rohmi, SKM.( Ipin) ***