KABAR LUWUK, PALU – Siang itu langit Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah terlihat cerah, secerah hati Chelsyani Shinta Megawati Tulak, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako yang pada hari Senin (18/5/2020) telah selesai menjalani masa perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Madani Palu pasca dinyatakan sembuh setelah sebelumnya terkonfirmasi positif corona. Pada hari ini ia telah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi selama 32 hari. Uji sampel dahak tenggorokan atau swab terakhirnya dinyatakan negatif sehingga dia kemudian diperbolehkan pulang dan telah dinyatakan sembuh.
Kepada media ini Chelsy mengatakan rasa syukur kepada tuhan atas kesembuhannya dari corona virus disease (covid-19), dirinya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada para dokter dan tenaga perawat yang telah membantunya sembuh. Ucapan terimakasih dia sampaikan juga kepada seluruh sanak saudara dan masyarakat yang telah memberikan dukungan moral dan moril selama dirinya menjalani perawatan di Rumah Sakit Madani Palu.
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Madani Palu sebagai pasien positif corona itu, Chelsy melakukan rutinitas yang dimulai dari pagi hari dengan sarapan dan berdoa. Selanjutnya perawat di RS Madani memeriksa suhu dan tekanan darahnya, usai itu ia melakukan olahraga ringan dan berjemur di bawah terik mentari hingga berkeringat. Ia kemudian mandi dan diberikan makanan ringan serta bersantai bahkan sesekali bercanda bersama para perawat. Siangnya Chelsy makan dan beristirahat hingga sore termasuk berinteraksi dengan para perawat. Malamnya ia makan dan beristirahat sambil mengkonsumsi suplemen berupa vitamin C.
“Rutinitasnya yang seperti itu, sarapan, berdoa, diperiksa suhu dan tekanan darah, berjemur dan olahraga kecil sampai berkeringat, mandi , makan makanan ringan dan minum, makan dan istrahat siang, makan malam lalu istirahat lagi. Itu sih rutinitas saya selama 32 hari ini, sesekali bercanda dengan para perawat termasuk menkonsumsi vitamin C,” terangnya melalui sambungan telepon.
Diakui Chelsy untuk sampai pada tahap sembuh itu dirinya sempat menjalani empat kali uji swab, dengan hasil pertama negatif namun bergejala, kedua positif, ketiga negatif dan tidak bergejala terakhir ke empat negatif dan dinyatakan sehat. Usai dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang itu Chelsy kemudian memberikan bunga dan cokelat kepada para perawat sebagai ungkapan terimakasih serta bentuk dukungan moral kepada para perawat yang selama ini terus berjuang memberikan kesembuhan kepada para orang terkonfirmasi positif corona.
“Kondisi sudah saya sudah baik dan normal, saya kini sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, sudah boleh bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat,” tambah dara berparas cantik ini.
Chelsy menjalani perawatan di ruang Isolasi Rumah Sakit Madani Palu sejak tanggal 17 April 2020 setelah sebelumnya mengeluhkan terganggunya indera penciumannya. Dia sebelumnya terpapar corona dari sang kakak yang juga dinyatakan positif. Namun setelah menjalani perawatan selama 32 hari akhirnya ia dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah. Saat pulang ke rumah pasca dinyatakan sembuh, ia disambut sanak keluarga termasuk para tetangganya.
Hanya saja diakui Chelsy masih ada saja stigma negatif di masyarakat berkaitan dengan para pasien positif corna, padahal ia yang nyata-nyata telah dinyatakan sembuh masih ada saja warga atau berpandangan risih atau menghindari dirinya saat berpapasan kala dia berbelanja bahan kebutuhan sehari-hari. Olehnya itu mahasiswi FKM Untad ini berpesan agar warga jangan termakan hoax, karena selama ini informasi yang beredar hanya mengenai sisi negatif penyakit ini. Diakuinya bahwa penyakit corona memang parah tapi jika mengikuti standar protokol kesehatan didukung imun yang baik serta tidak memiliki riwayat penyakit lainnya maka tidak akan terpapar. Jika sudah terpaparpun masalah kesembuhan tinggal menunggu waktu saja.
“Waspada dan menjaga diri itu wajib, tetapi jangan panik apalagi tidak menerapkan standar kesehatan. Saya lihat banyak orang di Palu masih berkumpul dan tidak menggunakan masker. Satu hal lagi jangan termakan hoax dan jangan berstigma negatif terhadap para pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Saya sudah jelas dinyatakan sembuh dan belum tentu orang lain diluar sana tidak rentan terpapar corona hasil uji swab,” tambahnya.
Untuk saat ini ia menjalani saran dokter menjalankan isolasi selama delapan hari di rumah, ia juga menerapkan standar kesehatan dalam keseharian dan terutama menjalankan pembatasan sosial dengan tidak berkerumun dan menjaga jarak.
Pesan Chelsy, masyarakat jangan bohong ketika ditanya petugas medis mengenai riwayat perjalanan dan riwayat penyakit karena hal itu bertujuan untuk memutus mata rantai pandemi corona. Bersyukur mata rantai penyebaran corona dilingkungannya bisa terputus setelah semua pihak termasuk dirinya mau jujur sehingga bisa dilakukan tindakan. Covid bisa sembuh tinggal masalah waktu katanya. (IkB)