Di sisi lain, program Banggai Terang juga menjadi sorotan dalam acara tersebut. Diharapkan, dengan diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 40 Mw, akan terjadi peningkatan suplai listrik yang cukup signifikan di wilayah Banggai. Rencananya, sekitar 5 ribu lampu akan ditempatkan di jalan-jalan utama sebagai bagian dari program Banggai Terang.
Namun, untuk memaksimalkan penggunaan PLTMG, PLN akan melakukan uji coba perpindahan dari mesin diesel ke mesin gas pada bulan Maret, yang bertepatan dengan bulan puasa.
Meskipun demikian, Bupati meminta pengertian dari masyarakat apabila masih terjadi pemadaman listrik dalam periode transisi ini, sambil menegaskan janji PLN untuk mengurangi pemadaman tersebut mulai April mendatang.
Dengan begitu, isu air bersih dan ketersediaan listrik menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam menjawab tuntutan pembangunan dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Banggai.
Kontinuitas pembahasan mengenai permasalahan air bersih dan pasokan listrik yang menjadi fokus utama pemerintah daerah di Kabupaten Banggai tidak hanya tercermin dalam Musrenbang Tahap II, namun juga menjadi agenda penting dalam berbagai kegiatan pembangunan dan perencanaan strategis.
Dalam upaya mengatasi masalah air bersih, Pemerintah Daerah Banggai telah menetapkan berbagai langkah strategis, termasuk peningkatan infrastruktur pipa air dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Selain itu, tindakan tegas terhadap pembalakan hutan liar juga menjadi prioritas untuk menjaga keberlanjutan pasokan air bersih.
Sementara itu, program Banggai Terang sebagai solusi bagi permasalahan pasokan listrik di wilayah tersebut juga menjadi sorotan utama. Dengan diresmikannya PLTMG yang memiliki kapasitas besar, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam pelayanan listrik kepada masyarakat.
Langkah ini diikuti dengan pemasangan ribuan lampu di jalan-jalan utama sebagai bagian dari upaya untuk memberikan penerangan yang cukup di wilayah Banggai.
Meskipun demikian, tantangan dalam implementasi program tersebut juga diakui. Misalnya, perpindahan dari mesin diesel ke mesin gas oleh PLN membutuhkan waktu dan kesiapan teknis yang tidak selalu berjalan mulus. Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, PLN, dan masyarakat sangat diperlukan agar transisi ini dapat berlangsung lancar.
Dalam rangka memperkuat upaya-upaya tersebut, partisipasi aktif dari masyarakat juga diharapkan. Melalui kesadaran akan pentingnya ketersediaan air bersih dan listrik yang memadai, masyarakat dapat turut serta dalam menjaga sumber daya alam dan mendukung keberhasilan implementasi program-program pembangunan.
Sebagai bagian dari upaya menjaga transparansi dan akuntabilitas, monitor dan evaluasi terhadap progres pelaksanaan program-program pembangunan ini juga menjadi penting.
Dengan memastikan bahwa dana publik digunakan secara efisien dan efektif, pemerintah daerah dapat memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terpenuhi secara maksimal.
Dengan demikian, melalui komitmen serta kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat, diharapkan masalah-masalah terkait air bersih dan pasokan listrik di Kabupaten Banggai dapat diatasi secara bertahap.
Hal ini akan menjadi landasan yang kuat dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.( DKISP) **