IMIP < Bawaslu-ads
BanggaiKABAR DAERAH

Heboh! Pria Paruh Baya Gantung Diri di Rumah Kosong,Keluarga Tolak Otopsi

596
×

Heboh! Pria Paruh Baya Gantung Diri di Rumah Kosong,Keluarga Tolak Otopsi

Sebarkan artikel ini
Polisi Olah TKP Awal Penemuan Mayat Pria Gantung Diri di Luwuk Timur
Polisi Olah TKP Awal Penemuan Mayat Pria Gantung Diri di Luwuk Timur

KABAR LUWUK –Pria Paruh Baya Gantung Diri di Rumah Kosong,Keluarga Tolak Otopsi. Sebuah tragedi mengguncang Dusun II Desa Indangsari, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Selasa malam.

Polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan penemuan mayat seorang pria paruh baya. Rabu 13/3/2024.

Korban, I Ketut Budiarka (66), ditemukan tewas menggantung diri di sebuah rumah kosong menggunakan tali nilon. Informasi ini menjadi sorotan utama masyarakat setempat dan menimbulkan banyak spekulasi.

Plh Kapolsek Luwuk, AKP Steven Lewaherilla, mengungkapkan bahwa istrinya, Intan Barambula (43), adalah orang pertama yang menemukan korban sekitar pukul 20.45 Wita.

Steven menjelaskan bahwa pada pukul 19.00 Wita, Intan pergi melayat ke rumah duka tetangga. Ketika kembali, ia tidak menemukan suaminya di dalam rumah dan kemudian menemukannya tergantung di rumah kosong dekat tempat tinggal mereka.

“Ia melihat suaminya dengan posisi tergantung di palang kayu atap rumah dan langsung meminta pertolongan tetangga,” jelas Steven.

Ketika Bhabinkamtibmas Subesktor Luwuk Timur, AIPDA Kamaludin, tiba di TKP sekitar pukul 21.00 Wita, pihak keluarga sudah menolak untuk membawa jenazah ke Puskesmas.

Mereka telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas. Keluarga korban juga menolak dilakukannya autopsi, yang ditandai dengan pembuatan surat pernyataan penolakan.

Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa korban menderita depresi karena sakit yang dideritanya selama ini tak kunjung sembuh. Kondisi ini menjadi pemicu tragis yang menyebabkan korban mengakhiri hidupnya.

Peristiwa ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat setempat. Banyak yang mengungkapkan kepedihan atas kejadian tragis ini, sementara beberapa orang mencoba memahami apa yang mungkin mendorong korban untuk mengambil langkah drastis tersebut.

Namun, kenyataan bahwa keluarga menolak autopsi juga menimbulkan pertanyaan dan spekulasi di kalangan warga.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan semua aspek terkait dengan kejadian tersebut.

Semua pihak berharap bahwa peristiwa tragis seperti ini tidak terulang dan mendorong kesadaran akan pentingnya mendukung individu yang mungkin sedang mengalami kesulitan mental. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *