Bawaslu-ads
KABAR DAERAHKota Palu

Hari Raya Nyepi, Kemenkumham Sulteng Serahkan Remisi Khusus Kepada 13 WBP  beragama Hindu

302
×

Hari Raya Nyepi, Kemenkumham Sulteng Serahkan Remisi Khusus Kepada 13 WBP  beragama Hindu

Sebarkan artikel ini
Kanwil Kemenkumham Sulteng memberikan remisi khusus kepada 13 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kanwil Kemenkumham Sulteng memberikan remisi khusus kepada 13 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

KABAR  LUWUK  –Hari Raya Nyepi, Kemenkumham Sulteng Serahkan Remisi Khusus Kepada 13 WBP  beragama Hindu Peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) memberikan remisi khusus kepada 13  orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Senin, (11/8/2024).

Remisi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan perilaku baik para WBP khususnya yang beragama Hindu selama menjalani masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar menjelaskan bahwa 13 WBP tersebut berasal dari 6 Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah, yaitu:

1.            Lapas Palu : 01 orang

2.            Lapas Luwuk : 01 orang

3.            Lapas Ampana : 01 orang

4.            Lapas Parigi : 08 orang

5.            Rutan Donggala : 01 orang

6.            Rutan Poso : 01 orang.

“Remisi ini merujuk pada Keputusan Menkumham RI Nomor PAS-406.PK.05.04 Tahun 2024 ya, tentang pemberian Remisi Khusus (RK) Nyepi tahun 2024 dan pengurangan masa pidana Remisi Khusus Nyepi tahun 2024, jumlahnya juga bervariasi, mulai dari 01 bulan hingga 02 bulan,” ujar Hermansyah.

Hermansyah berharap, pemberian remisi tersebut dapat memotivasi WBP untuk terus berbenah diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, remisi juga diharapkan dapat membantu WBP kembali ke lingkungan masyarakat dan berkumpul dengan keluarga.

“Semoga dengan remisi ini, WBP dapat lebih semangat dalam menjalani masa pembinaan dan kembali ke masyarakat dengan optimis,” harapnya.

Disamping itu, bersama dengan jajaran pemasyarakatan, dirinya menjelaskan bahwa program pembinaan di lapas/rutan juga terus ditingkatkan, hal itu di maksudkan agar  WBP dapat memiliki kemampuan dan kapasitas diri yang dapat menunjang hidup lebih  mandiri ketika bebas.

“Mereka harus bisa memberi dampak positif  bagi masyarakat, banyak pembinaan kemandirian dan keterampilan bagi WBP yang mereka ikuti selama berada dalam lapas/rutan, kita semua ingin seluruh WBP berubah menjadi lebih baik dan produktif,” pungkasnya. ( Humas Kanwil Kemenkumham Sulteng) **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *