KABAR LUWUK, BANGGAI – Saudaraku……Adakah diantara kita yang belum membayar hutang puasa Ramadhan kita pada tahun yang lalu ?
Padahal bulan depan sudah akan memasuki Ramadhan kembali.
A. Sibuk
Ataukah kita sesibuk Ummahatul Mukminin dalam melayani Nabi..?
Aisyah Radhiyallahu Anha perna berkata:
Dahulu aku pernah memiliki hutang puasa Ramadhan..
Namun tidak bisa aku melunasi qadha-nya, melainkan saat bulan Sya’ban..
الشُّغْلُ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Karena kesibukan melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.(HR. al-Bukhari: 1950, Muslim: 1146)
Bila tidak sibuk, mungkinkah berarti enggan dan meremehkan..?! Semoga bukan..
Yuks lekas diselesaikan selagi masih ada kesempatan.
B. Tetap Bayar
Seseorang menjumpai Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam dan berkata,
Ya Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah wafat dan ia masih berhutang sebulan puasa.
Bolekah aku membayarkannya
qadha’ (hutang) sebagai tebusan pengganti puasa atas diri ibuku?
Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam bersabda,
Bila saja ibumu memiliki hutang, akankah engkau melunasinya? “Iya tentu..” jawabnya
Kemudian beliau shallallahu Alaihi wa sallam bersabda,
فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى
Hutang kepada
Allah lebih berhak
untuk dilunasi._
(HR. Al-Bukhari:
1953, Muslim:
1148)
Alfaqir. H. Suardi Kandjai
Kemenag Kab. Banggai
Kepulauan