Kadis Kesehatan Sulteng, dr Reny Lamadjido Sp.PK,M.Kes “Jumlah 2.000 APD untuk RS daerah seperti RSUD Undata diperkirakan hanya bisa bertahan sekitar empat hari saja”
KABAR LUWUK, PALU – Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng menerima bantuan BNPB berupa APD sejumlah 40 koli (2000 EA) dan masker 5 Dos (10.000 EA) pada Minggu 5 April 2020. Bantuan tersebut diserahterimakan langsung Danrem 132/Tadulako, Kol Inf Agus Sasmita kepada Kadis Kesehatan Sulteng, dr Reny Lamadjido Sp.PK,M.Kes di Kanto Dinas Kesehatan Sulteng.
Kadis Kesehatan Sulteng dr Reny Lamadjido, mengatakan APD bantuan BNPB telah diserahterimakan dari Danrem kepada Dinkes Sulteng. Rencananya mulai besok semua Rumah Sakit di daerah, kabupaten dan Kota se Sulteng akan mendapat masing-masing 100 APD. Untuk Rumah Sakit Swasta akan mendapatkan masing-masing 25 buah.
“Karena kita harus menyerahkan ke RSUD Undata, RSU Anutapura, RS Wirabuana dan RS bayangkara. Memang cuma 2.000 makanya kami mempersiapkan juga untuk RS daerah,” kata dr Reny Lamadjido.
Bantuan APD itu Itemnya terdiri dari baju dan masker yang akan dibagi masing-masing 100 kepada 13 Rumah Sakit daerah di Sulteng. Sehingga total yang dibagikan sebanyak 1.300 APD. Sisanya untuk RS bayangkara, Madani, Wirabuana, budi agung, RS balai Keselamatan dan rumah sakit swasta yang menerima pasien covid-19.
Pengiriman bantuan ini katanya merupakan bantuan tahap kedua. Sementara yang tahap pertama sudah diterima sebanyak 2.000 APD. Sehingga total APD yang sudah diterima sebanyak 4.000 APD.
“Bantuan tahap pertama sejumlah 2.000 APD sudah tiba dua pekan lalu tapi sudah habis. Karena rumah sakit butuh sekali. Karena kita kita persiapkan untuk dokter dan perawat. Jadi kita prioritaskan sesuai prosedur Kemenkes,” lanjut Kadinkes Provinsi Sulteng ini.
Jumlah 2.000 APD untuk RS daerah seperti RSUD Undata diperkirakan hanya bisa bertahan sekitar empat hari saja. Apalagi jumlah pasien di RSUD Undata saat ini tercatat ada lima Pasien Dalam Pengawasan. Begitu juga di RSU Anutapura 5 PDP. Dengan ukuran jumlah pasien itu, satu hari jumlah APD yang terpakai bisa 20-25 APD.
“Jadi penting sekali, makanya kita prioritaskan untuk rumah sakit. Sebelum ada bantuan ini, Dinkes memesan APD dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes sebanyak 60 APD untuk RS rujukan. Itu lengkap sampai 5 item, mulai dari kacamata, masker, sarung tangan, sepatu boots. Kemudian kami membeli lagi untuk tiga RS Undata, anutapura dan Madani. Tapi itu habis dua hari saja,” ungkap dr Reny Lamadjido.
Beberapa waktu lalu Dinkes Provinsi Sulteng telah memesan APD yang dibuat siswa SMKN, hanya saja jumlah produksinya belum mencukupi sehingga Dinkes kemudian harus menambah lagi. (IkB)