Banggai KepulauanKABAR DAERAH

BKKBN Bangkep bersama PLKB Peling Tengah tinjau langsung anak penderita gizi buruk dan Stunting

389
×

BKKBN Bangkep bersama PLKB Peling Tengah tinjau langsung anak penderita gizi buruk dan Stunting

Sebarkan artikel ini

Kondisi penderita pasien sudah berjalan selama satu tahun lebih”

KABAR LUWUK, BANGKEP – Kasus atas kondisi anak usia 2 tahun 4 bulan yang menderita gizi, Stunting dan TB saat ini masih berada dirumah sanak keluarganya bertempat di jalan kelelawar desa Tompudau sangat prihatin dan langsung ditindak lanjuti serta mengecek kebenaran atas informasi yang saat ini sedang viral, Selasa 5/7/2022.

Dengan memastikan kondisi Nur Ilma bocah 2 tahun 4 bulan ini yang terindikasi menderita kekurangan gizi, stunting dan TB tersebut pihak terkait dari BKKBN Bangkep dan pihak PLKB dari Kecamatan Peling Tengah datang melihat memastikan, menanyakan dan mengambil data kepada pihak keluarga apakah benar anak tersebut menderita dan terindikasi stunting.

Pihak BKKBN setelah melakukan peninjauan membenarkan bahwah anak bernama Nur Irma menderita kurang gizi, stunting dan TB. Setelah mendapatkan hasil dari anak tersebut segera diajukan kepihak terkait karena melihat kondisi anak dan keluarga tersebut, sehingga menyarankan juga kepada pihak keluarga agar membawah kembali ke Rumah sakit karena anak ini benar membutuhkan perawatan yang serius, ucap koordinator BKKBN wilayah Bangkep.

Sementara Kedua orang tua anak mau dan siap inginkan anaknya dirawat untuk pengobatan selanjutnya. Akan tetapi kami dari pihak keluarga seperti malu hati dikarenakan masih ada tunggakan hutang biaya di Rumah Sakit Trikora Salakan tersebut, kata Nasirudin orang pasien.

Kemudian diwaktu yang sama pihak PLBK Kecamatan Peling Tengah juga datang melihat kondisi anak dan mengambil data.

Saat dikonfirmasi awak media Kabar Luwuk bahwa PLBK kecamatan peling tengah Jamaludin menjelaskan kami dari pihak penyuluh yakni PLBK cuma sekedar memantau kondisi anak ini yang sudah terindikasi kekurang gizi dan stunting, tinggal menindak lanjuti langkah penanganan, apalagi anak ini sudah terindikasi dengan penyakit TB.

Ia menambahkan bahwa rencana kami akan koodinasikan kepada kepala Desa Labibi terkait salah satunya kelompok BKB (bina keluarga Balita) dan kami minta kades agar supaya memfasilitasi dan menyiapkan kadernya untuk di jadikan kelompok bina, dan juga mengenai alokasi dana stunting tahun 2022 sejauh mana pemanfatannya, Tandas Jamaludin. (Ifin)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *