KABAR LUWUK, BANGGAI β Upaya perlindungan, pencegahan dan penanggulangan corona virus disease (Covid-19) di Kabupaten Banggai oleh Tim Satgas terus mendapat perhatian publik. Selain dinilai lemah terkait penyajian informasi terkini, ternyata tim ini juga tidak berdaya ketika diperhadapakan dengan perusahaan apalagi statusnya berskala nasional. Padahal ancaman penyebaran corona di lingkungan perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat disekitar lingkungan perusahaan itu nyata.
Berkaca pada pengalaman meninggalnya satu karyawan PT PAU yang belakangan terkonfirmasi positif corona yang kemudian dilakukan uji swab secara besar-besaran oleh perusahaan mematik banyak hal. Pertama tim Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai dinilai tidak memiliki kemampuan dalam melakukan uji massal karena faktanya 290 karyawan PT PAU melakukan uji usap secara mandiri dengan pembiayaan dari pihak perusahaan. Fakta kedua yakni hasil uji swab melalui metode metode Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) terlambat disajikan karena masih menunggu hasil laporan dari pihak PT PAU.
βHal yang sangat janggal terlihat ketika tim satgas diperhadapkan dengan perusahaan, contoh misalnya PT PAU, sajian data terkini sangat terlambat bahkan cenderung diulur waktunya. Padahal ini adalah ancaman nyata yang bisa saja membuat masyarakat sekitar lingkungan perusahaan ikut terpapar. Harusnya uji massal itu dilakukan pemerintah daerah melalui tim Satgas sehingga keakuratan data tidak menjadi pertanyaan. Siapa tahu kalau misalnya perusahaan menyajikan data yang keakuratannya dipertanyakan, karena hanya mereka yang memiliki laporan hasil ujinya,β kata Bardan salah seorang mahasiswa Banggai.