KABAR LUWUK, Palu – Kondisi asrama mahasiswi Kabupaten Banggai di Kelurahan Tondo sangat memprihatinkan. Selain kondisi bangunannya yang sudah banyak retak ternyata banyak fasilitas lainnya tidak layak pakai dan perlu perbaikan sesegera mungkin agar tidak membahayakan penghuninya. Hal itu diungkap Ketua Asrama Yuyun Bingkaeng kepada Banggai Post, Kamis (23/5) saat wartawan media ini menyambangi asrama itu.
Yuyun mengatakan, saat ini jumlah penghuni asrama ada sekira 21 orang yang merupakan mahasiswi dari Untad dan Poltekes Palu. Kendati asrama itu milik Pemda Banggai namun asrama dengan 12 kamar ini ditempati juga oleh para mahasiswi dari Bangkep dan Balut. Walau tidak memiliki pengurus asrama resmi dari pemerintah, namun ditempat itu para penghuninya membentuk pengurus yang terdiri dari para mahasiswi.
“Kita menghimpun dana aspirasi dari mahasiswi penghuni asrama ini, dananya bervariasi tergantung dari alat elektronik yang dipergunakan dalam kamar, uangnya kita gunakan untuk pembayaran listrik dan air serta pembayaran lainya,” ungkap Yuyun.
Pada saat itu Yuyun memperlihatkan sejumlah bagian bangunan yang telah retak dan bisa saja roboh sewaktu-waktu, sehingganya mahasiswi Untad ini berharap agar pemerintah daerah segera melakukan perbaikan agar tidak membahayakan penghuninya.
“Proposal sudah berulangkali telah dilayangkan kepada pemerintah daerah, kakak tingkat atau senior kami sudah berulang kali menyampaikan harapan ini sayangnya sampai kini belum disahuti, lihat saja ini kondisi bangunan dan pagar asrama,” katanya sembari menunjuk kondisi bangunan asrama.
Hal yang menjadi prioritas yakni perbaikan atau rehab dinding bangunan, pagar serta penyediaan internet sehingga para mahasiswi merasa aman dan tenang saat tidur. Selain itu internet dapat dipergunakan untuk menunjang pengerjaan tugas para penghuni asrama. Rehab lainnya yakni MCK yang telah jebol dan tidak dapat dipergunakan lagi. (ikb)