KABAR LUWUK – Aksi Protes Aliansi Mahasiswa Luwuk Memanas ! Pjs. Bupati Banggai Dituding Tak Paham Aturan. Aliansi Mahasiswa Luwuk bersama sejumlah warga Desa Petak, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, menggelar aksi orasi panas di luar Gedung DPRD Kabupaten Banggai. Selasa 12 November 2024.
Mereka datang dengan satu tujuan: menuntut kejelasan atas pemberhentian sementara Kepala Desa Petak yang dinilai tanpa dasar yang jelas. Setelah berjam-jam berorasi di tengah terik matahari dan menanti perwakilan pemerintah, mereka merasa tuntutannya harus dipenuhi.
Aksi yang berlangsung beberapa jam ini awalnya tidak mendapat tanggapan dari anggota DPRD karena adanya rapat paripurna untuk pembahasan anggaran.
Namun, setelah istirahat siang, perwakilan mahasiswa dan warga akhirnya diterima oleh Ketua DPRD Kabupaten Banggai dan Pjs. Bupati Banggai di depan gedung DPRD.
Saldi, juru bicara Aliansi Mahasiswa sekaligus wakil dari Kepala Desa Petak, menyampaikan aspirasi mereka dengan membacakan uraian singkat mengenai alasan di balik pemberhentian sementara sang kepala desa.
Saldi dengan tegas meminta agar Pjs. Bupati Banggai, Raziras Rahmadillah, memberikan klarifikasi secara langsung di hadapan mereka serta mencabut Surat Pemberhentian Kepala Desa Petak.
Namun, suasana pertemuan memanas ketika Pjs. Bupati memberikan penjelasannya. Penjelasan tersebut dinilai tidak memadai dan kurang menjawab inti tuntutan dari Aliansi Mahasiswa dan warga Petak.
Debat pun menjadi sengit, dengan mahasiswa menuntut jawaban yang lebih konkret. Ketidakpuasan memuncak saat Pjs. Bupati meninggalkan pertemuan tersebut tanpa memberikan penjelasan tambahan, membuat para mahasiswa dan warga merasa ditinggalkan tanpa solusi.
“Ini penghinaan terhadap kami yang datang jauh-jauh untuk mencari keadilan!” seru salah satu mahasiswa, yang diikuti dengan yel-yel protes dari kerumunan lainnya.
Mereka menilai Pjs. Bupati Banggai tidak menguasai aturan dan tata tertib pemberhentian kepala desa, bahkan tidak memberikan kesempatan untuk dialog yang terbuka dan adil.
Akhirnya, beberapa anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Banggai menemui mahasiswa untuk menawarkan pembahasan lanjutan di ruang Komisi 1.
Aksi ini menjadi catatan penting bagi Aliansi Mahasiswa Luwuk dan warga Petak yang kecewa dengan sikap pemerintah.
Mereka berjanji akan terus memperjuangkan keadilan untuk kepala desa yang mereka anggap diberhentikan secara sepihak. Aksi ini juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam proses administratif dan pemerintahan daerah, khususnya dalam isu-isu yang menyangkut pemimpin desa sebagai perpanjangan tangan dari aspirasi warga.( MAM)