KABAR LUWUK, MAKASSAR – Dalam rangka menyelaraskan strategi dan program kerja hulu migas jangka pendek menghadapi target lifting 2022 dan jangka panjang 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar kaki kubik per hari) pada tahun 2030 mendatang, Pertamina Sub Holding Upstream Regional 4 Zona 13 (Donggi Matindok Field dan JOB Tomori) bersama SKK Migas Perwakilan Kalimantan & Sulawesi menyelenggarakan kegiatan Workshop Industri Hulu Migas (IHM) kepada Pemerintah Kabupaten Banggai.
Kegiatan ini dilaksanakan demi mewujudkan keterbukaan informasi dan memperkuat sinergitas terhadap IHM. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, online dan offline pada Kamis (4/11) bertempat di Hotel Aston, Makassar.
Dalam upaya mencapai target lifting migas yang ditargetkan pemerintah tentunya dukungan para pemangku kepentingan khususnya Pemerintah Daerah sangat diperlukan sehingga kegiatan operasi hulu migas dapat berjalan lancar sesuai rencana yang dituangkan dalam Work Program and Budget (WP&B). Untuk itu dalam kegiatan ini, Pertamina SHU Zona 13 (Donggi Matindok Field dan JOB Tomori) bersama SKK Migas Perwakilan Kalimantan & Sulawesi menyelenggarakan workshop kepada Pemerintah Kabupaten Banggai guna meningkatkan pemahaman pemerintah daerah mengenai Industi Hulu Migas.
Pada kesempatan ini hadir General Manager Zona 13 Imam Nur Akbar, Senior Manager Operation and Project Zona 13, M. Firdaus, Manager HSSE Operation Zona 13, Ardyan Cahyo Purnomo, Donggi Matindok Field Manager, Abidzar Akman, Relation, Security and Comdev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, turut hadir dalam kegiatan jajaran SKK Migas, Ditjen Migas-Kementerian ESDM, Ditjen Bina Keuangan Daerah dan Ditjen Otonomi Daerah-Kementerian Dalam Negeri, Ditjen Perimbangan Keuangan-Kementerian Keuangan, KPP Migas, Bupati Banggai dan pimpinan Kepala Dinas di Pemerintah Kabupaten Banggai.
Pelaksanaan workshop industri hulu migas ini merupakan wujud keterbukaan informasi SKK Migas dan KKKS dalam kegiatan operasi Industri Hulu Migas serta bentuk tindaklanjut dari pertemuan koordinasi dengan Bupati Banggai dan jajarannya dalam rangka upaya optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari sektor pajak daerah. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi isu negatif di lingkungan Pemerintah Daerah dikarenakan kurang pemahaman terhadap pengetahuan Industri Hulu Migas.
Dalam sambutannya, General Manager Zona 13, Indonesia Timur Imam Nur Akbar juga menyampaikan tujuan dari dilaksanakannya Workhop Industri Hulu Migas ini.
“Tujuan kami dalam kegiatan workshop ini adalah agar terjadinya sinergi diantara semua stakeholders dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Banggai, SKK MIgas, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi dan juga PT Pertamina EP Donggi Matindok Field sehingga kegiatan operasi kedepannya dapat berjalan lancar,” jelas Imam.
Hal senada juga disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan & Sulawesi, Azhari Idris, “Untuk mencapai keberhasilan proses operasi industri hulu migas sangat diperlukan sinergi optimalisasi peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendukung kegiatan di sektor hulu beserta hilir. Hal ini penting untuk meningkatkan proses produksi, memperpanjang usia produksi dan pada akhirnya akan memberikan kontribusi kepada daerah dan masyarakat”, ungkapnya.
Bupati Banggai, Amiruddin Tamoreka juga merespon positif adanya kegiatan workshop. Selain dapat sharing dan bertukar pikiran secara langsung dengan perusahaan, moment ini juga menjadi wadah bagi Pemerintah Kabupaten Banggai dan perusahaan untuk terus berkomitmen dalam menciptakan kebijakan corporate social responsibility (CSR) agar dapat berkorelasi dengan pemerintah dan tumpang tindih pelaksanaan program dapat dihindari.
“Harapan kedepan setelah adanya workshop ini, dapat meningkatkan pemahaman jajaran Pemerintah Kabupaten Banggai untuk lebih mengenai Industri Hulu Migas, serta mendapatkan perspektif mengenai arah kebijakan dari pemerintah yang baru secara umum maupun secara khusus di bidang energi,” harapnya. (Rls)