IMIP-ads Bawaslu-ads
BanggaiKABAR DAERAHTerkini

Warga Piondo Ditemukan Meninggal Setelah Hanyut Terbawa Arus Kali Jodoh

598
×

Warga Piondo Ditemukan Meninggal Setelah Hanyut Terbawa Arus Kali Jodoh

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, BANGGAI – Seorang warga Desa Piondo Kecamatan Toili bernama Suparmi (62) pada hari Rabu (3/6/2020) ditemukan meninggal dunia mengambang terbawa arus Kali Jodoh. Ia bersama enam warga lain sebelumnya berupaya menyebarang Kali Jodoh pada saat kondisi hujan dan arus air cukup kencang. Akibatnya korban hanyut dan akhirnya ditemukan meninggal dalam kondisi mengambang satu kilometer dari titik hanyut.

Babinsa Koramil-03/Batui Kodim 1308/LB Serda Eko Apriyanto turut serta melayat jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Piondo Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Jenazah korban ditemukan hanyut di sungai dalam keadaan meninggal dunia pada hari rabu (03/06/2020) sekitar pukul 11.30 Wita.

Babinsa Serda Eko Apriyanto mengatakan bahwa jenazah korban ditemukan oleh beberpa warga sekitar 1 KM dari tempat kejadian, dengan kondisi badan masih utuh, dan posisi korban dalam keadaan mengambang diatas air sungai kali jodoh.

Korban ( Suparmi ) umur 62 tahun, Islam, Ibu rumah tangga, alamat Dusun III RT.010/005, Desa Piondo Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Sebelum tragedi hanyutnya korban akibat arus deras sungai kali jodoh di Desa Piondo, awalnya korban bersama suami (Dasran), umur 67 tahun, pergi ke kebun yang berada di seberang sungai kali jodoh Desa Piondo pada jam 06.00 Wita.

Sekitar jam 11.00 Wita, korban bersama suami memutuskan untuk kembali pulang ke rumah mereka dikarenakan kondisi cuaca hujan. Korban dan suami saat meninggalkan lokasi kebun, dalam perjalanan kembali, korban bersama suami bertemu dengan beberapa warga yang juga akan kembali ke rumah mereka di Desa Piondo.

Korban Suparmi dan 6 ( enam ) orang warga Desa Piondo memaksakan diri mereka untuk menyeberangi sungai kali jodoh dengan saling memegang tangan satu sama lainnya. Upaya yang dilakukan tersebut dikarenakan arus sungai cukup deras dan ketinggian air mencapai setinggi pinggang orang dewasa, mereka saling berpegangan tangan, dan saat menyebrang tangan korban terlepas dari tangan warga Sdri. Lita, umur 30 tahun.

Saat pegangan tangan korban terlepas, korban langsung hanyut terbawa arus. Sementara suami korban masih berada di tepi sungai untuk menunggu giliran menyeberang sungai. Melihat korban hanyut, Sdri. Lita dan warga lainnya berupaya untuk menepi ketepian yang dituju dan berupaya mengejar korban yang hanyut terbawa arus dan suami korban juga ikut mengejar disepanjang tepian sungai.

Berselang waktu selama 30 menit, akhirnya korban berhasil dikejar dan diselamatkan oleh warga yang ikut melakukan pencarian dengan mengejar korban yang hanyut di sungai dengan jarak sekitar 1 KM dari lokasi kejadian. Tetapi naas nasib Suparmi (korban) saat ditemukan disungai dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Hal naas dalam kejadian tersebut oleh warga dan suami korban langsung membawa jenazah isteri ke kediaman korban dan sesampai di rumah oleh warga setempat langsung memandikan jenazah Almarhum Suparmi dan selanjutnya di kebumikan di TPU Desa Piondo. Hal ini disampaikan oleh Babinsa Serda Eko Apriyanto mengutip ungkapan dari saksi Lita. (Rls)

IMIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!