Di hari terakhir kunjungan kerja, Fatar dan rombongan menyempatkan untuk meninjau langsung kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi para Perwira PHM di Lapangan Handil (HCA). Sebanyak 600 orang mitra kerja dari lingkungan Lapangan HCA mendapatkan vaksinasi Gotong Royong COVID-19 untuk dosis kedua.
Di kesempatan yang sama, rombongan juga meninjau kesiapan fasilitas oil spill response, dan tingkat kesiapan pengamanan tim Oil Spill Response PHM dalam menanggulangi tumpahan minyak. Salah satu upayanya adalah menggelar latihan penanganan tumpahan minyak di perairan Bekapai pada tanggal 12 Juni 2021 yang lalu.

Fatar meminta agar PHM tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja. “Dengan teknis peralatan dan kemampuan personel yang dimiliki, PHM diharapkan mampu menanggulangi permasalahan tumpahan minyak di perairan” kata Fatar Yani Abdurrahman dihadapan tim Oil Spill Response PHM . Pada kunjungan ini PHM memaparkan upaya peningkatkan pengamanan pada saat transfer minyak mentah dari tangki penyimpanan minyak ke kapal pengangkut (tanker). ”PHM dapat memastikan bahwa seluruh tim Oil Spill Response sudah tersertifikasi IMO (International Maritime Organization),” kata Agus Amperianto. IMO adalah salah satu badan di bawah PBB yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan pencemaran lingkungan di laut.
Di sini Fatar Yani menyempatkan untuk menyerahkan penghargaan 10 Tahun tanpa Lost Time Injury (LTI) atau Kehilangan Jam Kerja akibat kecelakaan kepada Lapangan Bekapai, salah satu lapangan di WK Mahakam. Lapangan Bekapai berhasil mempertahankan 10 tahun tanpa LTI, setara dengan 8.221.414 jam kerja, pada 27 Agustus 2021.
Disela-sela waktu kunjungan, tim SKK Migas menyempatkan untuk berkunjung ke salah satu binaan CSR PHM “Nipah Urang Handil” yang berada di Handil, kecamatan Muara Jawa. Dia menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan salah satu ibu penggerak binaan CSR PHM. Dikatakannya dengan dukungan PHM ke depannya penduduk di sekitar wilayah kerja memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sehingga keterampilan lain dalam membuat berbagai produk kerajinan, termasuk industri makanan olahan, dan pemasarannya juga dapat menjangkau ke luar wilayah Kalimantan Timur.