KABAR LUWUK, BANGGAI – Sepekan terakhir ini masyarkat di Kabupaten Banggai sangat kesulitan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) baik itu Solar, Pertalite hingga Pertamax. Usut punya usut ternyata kelangkaan BBM itu ada pihak yang coba meraup keuntungan dibalik penderitaan masyarakat. Olehnya itu masyarakat mempertanyakan keberadaan Kepolisian sekaligus uji nyali Kapolres Banggai yang baru AKBP Yoga Priayhutama menindak para mafia BBM di daerah ini.
Menurut warga selama ini di Kabupaten Banggai tidak ada persoalan BBM yang kemudian menyengsarakan masyarakat. Hanya saja beberapa hari terakhir ini terjadi kelangkaan BBM dan antrian panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) membuat masyarakat sengsara. Selain karena antrian panjang ternyata di sejumlah SPBU terdapat calo BBM yang mengkoordinir pengisian dalam jeriken termasuk kendaraan roda empat yang mengoplos di sekitaran SPBU.
“Mana ini kepolisian, saya mau lihat nyali Kapolres Banggai yang baru dalam menindak dan mengungkap mafia BBM di daerah ini. Selama ini kami tidak pernah kesulitan BBM seperti saat ini. Perlu diketahui ada mafia BBM di sejumlah SPBU di Banggai,” kata Wardiman salah seorang warga.
Hasil penelusuran media ini, sejumlah operator SPBU sengaja meladeni bahkan memprioritaskan pelayanan menggunakan jeriken karena ada tambahan biaya kisaran Rp10.000 hingga Rp20.000 perjeriken di luar harga BBM yang disalurkan.
“Mereka lebih memilih pelayanan jeriken ketimbang kendaraan karena ada biaya tambahan yang diperoleh, padahal SPBU itu adalah pintu terakhir penyaluran BBM bagi kendaraan dan bukan untuk jeriken,” timpal Harudin pengendara lainnya.
Sejumlah warga menenggarai aparat kepolisian takut menindak SPBU karena adanya bekingan oknum yang berpengaruh yang bisa saja berakibat pada adanya mutasi. Padahal warga berharap kepolisian dapat menindak tegas oknum yang coba bermain atau meraup keuntungan dibalik penderitaan masyarakat ini.
Sekedar informasi dengan adanya kelangkaan BBM di Kabupaten Banggai ini, harga jual BBM jenis pertalite sebotol kurang lebih satu liter mencapai harga Rp13.000 sehinggnya warga berharap ada penindakan tegas dari Kapolres Banggai yang baru. (IKB)
