KABAR LUWUK – Membangun bisnis berkelanjutan khususnya di bidang energi dan sumber daya alam membutuhkan komitmen dan strategi khusus. Di tengah tantangan perubahan iklim dan energi baru terbarukan ini, PT. Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) terus berkomitmen memenuhi kebutuhan sumber energi dan sumber daya alam hingga merajai Asia Tenggara.
Mengabdi untuk Indonesia selama kurang lebih 43 tahun dan menjadi salahsatu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara. Membuat Meta Epsi Drilling Company (Medco) Energi semakin berpengalaman di bidang energi dan sumber daya alam. Guna mencapai tujuan ini, sejak tahun 1980 MedcoEnergi terus mengembangkan usahanya. Berfokus pada tiga segmen bisnis utama, yaitu Migas, ketenagalistrikan serta pertambangan.

Ridho Wahyudi, Manager of Capital Market MedcoEnergi, dalam sesi presentasi kepada media menyatakan, strategi MedcoEnergi membangun bisnis berkelanjutan di tiga segmen bisnis ini melalui berbagai sektor.
“Bisnis berkelanjutan menjadikan MedcoEnergi perusahaan terkemuka di Asia Tenggara. Pastinya banyak sekali strategi dan penerapan teknologi pada usaha itu,”. tutur Ridho Wahyudi. Pada acara the 47th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition 2023 di ICE BSD kepada wartawan.
Tiga Segmen Bisnis MedcoEnergi
Minyak dan gas sebagai segmen bisnis utama MedcoEnergy tentu menjadi perhatian penting. Strategi melanjutkan proyek-proyek utamanya, termasuk lapangan Forel dan Bronang di PSC South Natuna Sea Block B, serta lapangan Suban di PSC Corridor dan pengembangan fase 2 PSC Senoro-Toili.
Pengembangan proyek-proyek baru ini juga didukung dengan perpanjangan kontrak jual beli gas di Blok Natuna dan Blok Corridor untuk memperpanjang umur cadangan dan keberlanjutan dari blok-blok tersebut.
“Sektor sumber daya alam berupa migas tetap menjadi segmen utama bisnis berkelanjutan MedcoEnergi. Olehnya itu pengembangan baik ofshore maupun onshore terus dilakukan termasuk pengembangan fase 2 Senoro,” kata Ridho Wahyudi.
Penyediaan energi bersih kelistrikan juga jadi perhatian MedcoEnergi. Melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia, perusahaan berkomitmen untuk menyediakan energi bersih dan terbarukan dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga gas, geothermal, surya, dan mini hidro.
Proyek PLTGU Riau berkapasitas 275 MW dan PLTS Sumbawa berkapasitas 26MWp telah selesai pengerjaannya pada tahun 2022. MedcoEnergi kemudian melanjutkan pengembangan proyek geothermal fase 1 berkapasitas 34 MW di Blawan-Ijen, Jawa Timur, serta proyek PLTS berkapasitas 2×25 MWp di Bali.
“Dengan upaya ini, perusahaan menargetkan agar kapasitas terpasang dari energi terbarukan mencapai 26% pada tahun 2025 dan 30% pada tahun 2030,” sambung Ridho Wahyudi.
Konversi energi menjadi PLTGU
Pada sektor pertambangan tembaga dan emas, MedcoEnergi juga berkomitmen membangun bisnis berkelanjutan. Melalui Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha MedcoEnergi, upaya yang dilakukan adalah mengonversi energi dari pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW dan diesel 45 MW menjadi PLTGU berkapasitas 450 MW.
Teknologi ini dilengkapi dengan terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG di Teluk Benete. Bersamaan dengan PLTS Sumbawa berkapasitas 26 MWp yang nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan pertambangan dengan dioperasikannya smelter dan perluasan pabrik konsentrator.
“Upaya dan komitmen perusahaan dalam membangun bisnis dengan pertumbuhan berkelanjutan bertujuan untuk memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang. Bagi para pemegang saham serta berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” tambahnya.
MedcoEnergi kata Ridho Wahyudi, akan tetap fokus pada peningkatan ESG dengan target terukur sesuai strategi perubahan iklim. Memperluas portofolio energi terbarukan demi mencapai Net Zero Emissions untuk cakupan 1 dan 2 pada tahun 2050 dan Cakupan 3 pada tahun 2060.
Apa yang dilakukan oleh MedcoEnergi selama ini sudah sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan emisi karbon. Penerapan teknologi menekan zero emisi menjadikan perusahaan ini menerima sejumlah penghargaan berupa proper emas berturut-turut. (IkB)