KABAR DAERAHKota Palu

Stafkhusus Ery Tamalagi Sebut Kementerian Pertanian Luncurkan Program Petani Milienial

1272
×

Stafkhusus Ery Tamalagi Sebut Kementerian Pertanian Luncurkan Program Petani Milienial

Sebarkan artikel ini

Ia mengatakan, data BPS 0,3 persen petani kita memiliki pendidikan rendah dan rata-rata berumur 40 tahun ke atas.

“Lalu dimana mahasiswa pertanian ribuan tahun itu,” tanya Eva. Jawabnya, Ia disedot sektor lain tidak kembali ke kampungnya.

Eva juga menyoroti panjangnya distribusi pangan petani mulai dari penadah, penggilingan, pasar induk, jatuhnya ke konsumen mahal.

” Maka mata rantai distribusinya harus diputus, mendekatkan produsen dengan konsumen,” pungkasnya.

Direktur Yayasan Pendidikan Rakyat (YPR) Dodi Moidady menilai dari film ditayangkan petani itu  produsen, tapi keuntungannya 30 persen , 70 persen keuntungannya rantai distribusi panjang.

Dia menyebutkan , dari tayangan film itu juga banyak menggambarkan  permasalahan dihadapi petani di Jawa , tentu konteksnya  berbeda dengan petani ada di Timur berlawanan  dengan  taman nasioal, industri ekstraktif seperti pertambangan perkebunan sawit dan proyek strategis nasional.

Olehnya kata dia, penting pemerintah serius melihat  problem-problem dihadapi petani tidak hanya terima bantuan dari pemerintah , ada masalah serius kepastian hak penguasaan lahan.

” Sebab petani kita sulit sekali mendapat kepastian hak penguasaan lahan,”pungkasnya.

Film dokumenter ekspedisi Indonesia baru , Silat Tani ini disutradarai oleh Dandy Laksono dengan durasi tayang 70 menit menggambarkan kondisi petani  di Wonosobo, Wadas terancam hadirnya perusahaan-perusahaan.

Sekretaris AJI Palu, Kartini Naiggolan mengatakan , nonton bareng dan diskusi adalah cara AJI Palu mengidentifikasi hal-hal mendasar dalam dunia pertanian di Sulawesi tengah.

” Konten film silat tani sangat  memiliki keterkaitan dengan  kondisi petani di daerah ini,” pungkasnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *