KABAR DAERAHKota Palu

Stafkhusus Ery Tamalagi Sebut Kementerian Pertanian Luncurkan Program Petani Milienial

1275
×

Stafkhusus Ery Tamalagi Sebut Kementerian Pertanian Luncurkan Program Petani Milienial

Sebarkan artikel ini

Kementerian Pertanian sendiri kata dia, hanya persoalan kebijakan, Menteri Pertanian sendiri selalu menyebutkan pertanian itu ada disawah, kebun dan ladang.

” Sehingga jajaran Kementerian setiap akhir pekan turun ke lapangan lihat langsung apa yang terjadi. Jadi Pertanian itu agriculture, jadi jangan hanya agrinya diperhatikan , tapi culturenya,” mengakhiri.

Aktivis agraria Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Eva Bande sendiri menyoroti lahan pertanian Indonesia setiap tahunnya mengalami penyusutan.

” Ini ancaman besar bagi dunia pertanian,” kata Eva Bande baru saja mendapat anugerah pahlawan agraria pada Hari Tani Nasional

Menurut data BPS kata Eva, penyusutan  luas lahan pertanian itu tidak main-main, hasil riset ikatan mahasiswa perencanaan, Indonesia mengalami penyusutan seluas 668.145 hektare.

Data lainnya kata Eva, data BPS Sulteng 2013- 2015 bila dilihat rentang waktunya 2013 luas sawah 146.721 Ha, terus mengalami penyusutan hingga 2015 seluas 126 Ha.

Disandingkan data wahana lingkungan hidup (WALHI) menurut Eva , dari luas daratan Sulteng 6,533 juta ha , lalu pemerintah menerbitkan izin usaha pertambangan 1.889 juta ha atau 39 persen , perkebunan sawit 11, 14 persen atau 700 ha kawasan hutan 4 juta, maka justru lahan Sulteng defisit 126.000 hektar.

” Masa depan pertanian Sulteng ngeri,” kata peraih Yap Thiam Hien Award (YTHA) 2018 ini.

Ini artinya kata dia, petani-petani kita masih dalam kawasan klaim hutan negara, sehingga area garapan masyarakat dalam klaim hutan negara, tidak dianggap sebagai kawasan pertanian.

” Intevensi negara lewat program tidak akan terjadi, sebab masih dalam status hutan negara,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *