Bawaslu-ads
BanggaiKABAR DAERAH

Serangan Politik Meningkat Jelang Deklarasi Pilkada Banggai

250
×

Serangan Politik Meningkat Jelang Deklarasi Pilkada Banggai

Sebarkan artikel ini

“Viral Vidio Penjelasan UAS di potong Sengaja Menjatuhkan Paslon Sulianti-Samsul”

KABAR LUWUK  – Serangan Politik Meningkat Jelang Deklarasi Pilkada Banggai. Menjelang deklarasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang, sejumlah pihak mulai melancarkan serangan politik yang menyudutkan pasangan ini.

Salah satu serangan yang menonjol adalah penyebaran potongan video yang menampilkan ceramah Ustad Abdul Somad terkait kepemimpinan perempuan, dengan tujuan menjatuhkan citra Sulianti Murad sebagai calon perempuan dalam Pilkada Banggai mendatang.

Video yang beredar di media sosial tersebut sengaja dipotong untuk mengesankan bahwa Ustad Abdul Somad mendukung pandangan bahwa perempuan tidak boleh menjadi pemimpin.

Padahal, dalam ceramah aslinya yang disampaikan saat safari dakwah di Luwuk pada Kamis (22/8/2024), Ustad Abdul Somad menjelaskan secara lebih rinci bahwa kepemimpinan perempuan sebenarnya dibolehkan dalam situasi tertentu.

Video aslinya memaparkan penjelasan komprehensif mengenai hadits yang sering dijadikan dalil pelarangan perempuan menjadi pemimpin, namun kemudian dilanjutkan dengan argumen yang mendukung keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan.

Potongan video yang disebarkan hanya memuat bagian awal penjelasan Ustad Abdul Somad, sehingga memunculkan kesan yang keliru di masyarakat.

Hal ini disertai dengan narasi-narasi yang menyudutkan Sulianti Murad, menjadikan video tersebut sebagai alat serangan terhadapnya.

Dalam dunia politik, taktik semacam ini sering kali digunakan untuk menimbulkan keraguan terhadap calon tertentu, terlebih ketika calon tersebut memiliki posisi yang kuat atau dianggap berpotensi memenangkan pemilihan.

Menanggapi serangan tersebut, tim media dan komunikasi publik pasangan calon Sulianti-Samsul Bahri, melalui juru bicaranya Nasri Sei, menyatakan bahwa mereka tidak terlalu terganggu dengan peredaran video tersebut.

Nasri menilai bahwa dalam politik, memutarbalikkan kebenaran demi keuntungan pribadi atau kelompok bukanlah hal yang baru. Namun, ia menyesalkan ulah sejumlah pihak yang dengan sengaja memotong video penjelasan Ustad Abdul Somad untuk menyerang Sulianti Murad.

“Politik memang kadang-kadang penuh tipu muslihat. Sayangnya, ada pihak yang tega memanipulasi informasi demi kepentingan politik mereka.

Video itu jelas telah dipotong, dan masyarakat yang sudah menonton video aslinya tentu bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang menyesatkan,” kata Nasri Sei.

Ia menambahkan bahwa masyarakat saat ini lebih cerdas dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial. Menurutnya, meskipun upaya untuk menjatuhkan Sulianti Murad melalui penyebaran informasi yang salah terus berlangsung, masyarakat sudah bisa menilai sendiri mana berita yang valid dan mana yang hanya hoaks.

“Informasi itu jelas hoaks, video itu telah dipotong. Tapi masyarakat sudah tahu itu, masyarakat sekarang sudah sulit untuk dibohongi,” tegas Nasri.

Penyebaran informasi menyesatkan seperti ini sering kali muncul dalam setiap kontestasi politik, terutama ketika calon yang diserang memiliki basis dukungan yang kuat.

Dalam kasus ini, Sulianti Murad yang merupakan satu-satunya calon perempuan dalam Pilkada Banggai, menjadi sasaran serangan dengan isu-isu yang merujuk pada gender.

Serangan semacam ini tidak hanya merugikan calon yang bersangkutan, tetapi juga berpotensi mengganggu proses demokrasi yang sehat.

Pihak KPU dan Bawaslu diharapkan dapat mengambil tindakan tegas terhadap penyebaran hoaks dan kampanye hitam seperti ini. Pemilu yang bersih dan adil hanya dapat terwujud jika semua pihak berkomitmen untuk menjaga integritas proses pemilihan, termasuk dalam hal menghentikan penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi opini publik.

Dengan deklarasi dan pendaftaran pasangan calon yang semakin dekat, serangan politik semacam ini mungkin akan terus berlanjut.

Namun, kesadaran masyarakat dalam menyikapi berita-berita yang beredar, serta langkah tegas dari pihak berwenang, akan sangat menentukan bagaimana pemilihan ini berjalan hingga hari pencoblosan nanti.***

IMIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *