KABAR LUWUK, PALU – Suara riuh sejumlah anak Desa Kalora, Kecamatan Kinavaro, Kabupaten Sigi, Minggu (20/10) terdengar dari sebuah balai. Mereka ternyata tengah mengikuti kegiatan belajar yang diselengarakan oleh SAY Study Group (SSG) Palu. Program itu menurut Koordinator pendidikan Ni Komang Darmini diberi nama SAY Lentera Kalora.
Menurut Ni Komang Darmini, program kegiatan SAY Lentera Kalora di desa itu, merupakan satu dari sejumlah kegiatan yang diselengarakan SSG Palu di Desa Kalora. Hal yang ingin dicapai yakni mengajarkan nilai kemanusiaan kepada para anak di desa itu yang tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan formal. Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 tepatnya bulan Juli itu pada awalnya hanya digelar sebulan sekali. Hanya saja pada saat itu belum ada capaian signifikan sebagaimana yang ditargetkan, sehingga kemudian program SAY Lentera Kalora itu intensitasnya ditingkatkan.
Tercatat ada sekira 30 anak usia pra sekolah dan usia sekolah yang ikut kegiatan yang diselenggarakan oleh SSG Palu ini. Para anak difasilitasi bahan bacaan dan sejumlah alat peraga dalam menunjang pendidikan. Terkadang dalam permainan kelompok disediakan sejumlah hadiah guna merangsang motorik anak lebih aktif lagi.
“Untuk saat ini kegiatan pendidikan nilai kemanusian dilaksanakan sekali sepekan, namun untuk baca dan menulis kita lakukan dua kali setiap pekannya. Jadi total sepekan kita melaksanakan tiga kegiatan di sini,” ujar Darmini sapaannya.
Pada awalnya kata Darmini, mereka menemui kesulitan karena anak di desa itu sulit untuk membaur, bahkan beberapa anak menunjukan perilaku kasar terhadap diri sendiri maupun rekan sebayanya. Namun demikian secara perlahan sikap dan perilaku mereka berubah setelah sekian lama mengikuti kegiatan di SAY Lentera Kalora.
“Ada lima kegiatan dalam SAY Lentera Kalora yang kita selenggarakan yakni duduk hening, bercerita, menyanyi, permainan kelompok dan akhirmasi positif. Hasil setiap kegiatan kita evaluasi untuk kemudian jadi bahan kita meningkatkan perilaku positif anak-anak di sini untuk bisa saling menyayangi,” tutur Darmini.
Harapannya dengan digelar kegiatan itu yakni dapat menumbuhkan minat belajar anak-anak. Tercatat hanya satu dua pelajar di Desa Kalora yang berpendidikan setingkat SMP dan hanya satu yang menempuh hingga bangku kuliah. Pada intinya kegiatan itu bertujuan untuk memberikan budi pekerti luhur anak di tempat itu.
Ternyata kegiatan itu juga melibatkan beberapa warga lokal yang turut mengajarkan para anak di Desa Kalora. Nantinya para warga yang dilibatkan ini akan menjadi pionir sehingga intensitas pengajaran kepada para anak bisa ditingkatkan lagi.
Ketua SSG Palu Prof. I Wayan Sutapa yang dimintai keterangannya mengatakan, program SAY Lentera Kalora merupakan cabang kegiatan narayan seva atau kegiatan sosial dibidang pendidikan SSG Palu. Sejak lama SSG Palu terus berperan serta meningkatkan kehidupan dan pendidikan desa yang menjadi binaan SSG Palu.
“Iya Desa Kalora ini merupakan salah satu desa binaan SSG Palu, sejumlah kegiatan sudah kita laksanakan di tempat ini, salah satunya kegiatan yang berkelanjutan yakni SAY Lentera Kalora sebagai bagian dari kegiatan pendidikan khususnya kepada anak pra sekolah dan usia sekolah yang kemudian belum berkesempatan mengikuti pendidikan formal,” katanya.
Anak di program SAY Lentera Kalora selain diberikan pendidikan nilai kemanusiaan juga diajarkan sejumlah kegiatan lainnya berupa membaca dan menulis termasuk pemberian makanan tambahan sebagai bagian dari peningkatan gizi mereka.
Reni salah satu warga yang anaknya ikut dalam kegiatan itu mengaku anaknya sudah bisa membaca dan menulis, bahkan saat ini perilaku anaknya yang pada awalnya kasar kini sudah santun dan menghormati orangtuanya. Perempuan dua anak ini berharap program itu lebih diintensifkan lagi sehingga anaknya bisa terus mendapatkan pendidikan walau statusnya non formal. (Irwan)