KABAR LUWUK – Sawit tidak menghidupkan petani? Ah itu informasi hoax yang dikembangkan orang-orang tertentu di momen politik.
Seperti saat ini di Kabupaten Banggai. Hanya karena momen Pilkada dan saat ini menjelang pemungutan suara ulang (PSU), banyak informasi tak benar disebarkan. Salah satunya adalah penyebaran informasi soal sawit yang tidak memberi kehidupan pada petani. Sawit dianggap tidak mensejahterakan.
Namun informasi hoax itu ditepis sejumlah petani sawit. Jidon Peku, salah satu petani Desa Samalore Kecamatan Toili misalnya.
Petani sawit ini mengaku bahwa sawit telah menghidupkannya. Kehadiran PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) juga dinilai Jidon, memberi kehidupan pada petani karena mereka bisa berkebun sawit dan bisa bekerja di perusahaan yang didirikan almarhum Murad Husain itu.
Hal serupa disampaikan Jakob Toding, petani sawit di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili.
Ia mengaku bahwa sawit membuat kehidupannya menjadi baik. “Saya bahkan bisa menyekolahkan anak, bangun rumah dan mendirikan gereja dari hasil sawit,” kata Jakob.
Pria yang mengaku menjual sawitnya ke PT KLS ini mengatakan bahwa ada petani sawit yang tidak berhasil. Hal itu karena mereka tidak mengurus kebunnya dengan baik. “Sawit itu bukan tanaman manja, tapi harus tetap diurus, dipupuk dan dibersihkan, agar hasilnya bagus,” ujarnya.
Jadi kata dia, bila ada petani sawit yang tidak berhasil, itu karena mereka malas mengurus kebunnya. Bahkan kata dia, ada yang hari ini teriak-teriak menolak sawit, setelah sebelumnya menjual kebunnya pada orang lain. (Rls)