KABAR LUWUK – Saiyong, Desa Pertama di Bangkep Gelar Rembuk Stunting 2024. Pemerintah Desa (Pemdes) Saiyong di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), mencatat sejarah sebagai desa pertama dari 141 desa di kabupaten tersebut yang menyelenggarakan kegiatan Rembuk Stunting tingkat desa.
Acara penting ini diadakan belum lama ini di Balai Desa Saiyong dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Plt Sekda Bangkep yang juga menjabat sebagai Kadis PMD, Muhamaad Aris Susanto SE.ME, Camat Tinangkung, Umara Pundeng Ali S.Pd.SH.MH, serta Pj. Kades Saiyong, Abd. Jalil Tangkudung SH.

Kehadiran perwakilan dari Dinas Kesehatan, BP2AKB, Kapus, pendamping desa, BPD, kader posyandu, PKK, dan tokoh masyarakat juga turut memperkuat acara tersebut.
Dalam sambutannya, Pj. Kades Saiyong, Abd. Jalil Tangkudung SH., menegaskan bahwa Saiyong merupakan desa pertama di Kabupaten Bangkep yang melaksanakan Rembuk Stunting tingkat desa untuk tahun 2024.
“Rembuk Stunting Desa adalah rangkaian pertemuan yang dilakukan Desa Saiyong untuk membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah, guna membuat, membahas, dan menetapkan komitmen desa dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahan dan penanganan konvergensi stunting di Desa Saiyong,” ujarnya.
Acara ini diisi dengan berbagai presentasi dari tim narasumber Kabupaten yang menyampaikan pentingnya pemahaman tentang stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Anak yang mengalami stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Periode 1000 hari pertama kehidupan bayi sangatlah krusial karena menentukan kualitas generasi emas masa depan bangsa.
Sasaran utama dalam percepatan penurunan stunting meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak berusia 0-59 bulan.
Pencegahan stunting pada remaja dapat dilakukan dengan memberikan suplemen penambah darah dan pengecekan hemoglobin (HB).
Setelah selesai dengan rangkaian diskusi dan penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan bibit ubi Banggai kepada tiga kelompok tani di desa Saiyong.
Bantuan ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat desa sebagai langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting.
Kegiatan Rembuk Stunting ini menunjukkan komitmen Desa Saiyong dalam menangani masalah stunting secara serius.
Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak di Desa Saiyong dan sekitarnya.( RSM) **