Pembuatan Wisata Palatian Rusak Tanpa Pemeliharaan
Penulis : Imam Muslik ( Jurnalis )
KABAR LUWUK, BANGGAI – Ratusan juta dana desa Nipa Kalemoan terbuang percuma. Pengelolaan dana desa (DD) di Desa Nipa Kalemoan Kecamatan Bualemo untuk pembangunan objek Wisata Palatian Desa Nipa telah terbukti buruk dan akhirnya mengalami kerusakan parah akibat kurangnya pemeliharaan.
Kerugian finansial diperkirakan puluhan bahkan ratusan juta rupiah telah menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat setempat.
Pada tanggal 1 Juni 2023, tim awak media melakukan penelusuran di Desa Nipa Kalemoan, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, menemukan bahwa objek wisata Palatian Desa Nipa yang diresmikan oleh Bupati Ir. Herwin Yatim pada bulan Desember 2019 telah mangkrak dan rusak tanpa parah.
Mantan Camat Bualemo, Irphan Milang, mengungkapkan bahwa objek wisata Palatian awalnya diresmikan oleh mantan Bupati Banggai, Herwin Yatim, dengan tujuan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
Namun, ketika negara terkena dampak Virus Covid-19, wisata Palatian ditutup dan mengalami kerusakan yang berlanjut hingga saat ini.
Irphan Milang juga menjelaskan bahwa pembangunan Wisata Palatian menggunakan Dana Desa, meskipun ia tidak dapat menyebutkan jumlahnya secara pasti karena lupa dan memerlukan pengecekan data yang akurat.
Hal ini disampaikannya melalui pesan WhatsApp ketika dikonfirmasi oleh awak media ini beberapa waktu lalu.
Pemanfaatan dana desa
Dana Desa, sebagai program pemerintah untuk meningkatkan pembangunan di daerah pedesaan, seharusnya memberikan kesempatan bagi desa-desa untuk mengembangkan potensi wisata mereka.
Namun, penyalahgunaan dana ini dan kurangnya pengawasan telah menimbulkan masalah serius.
Desa Nipa Kecamatan Bualemo merupakan salah satu contoh kasus di mana dana desa senilai ratusan juta rupiah dialokasikan untuk membangun infrastruktur wisata, termasuk pengembangan jalan, pembangunan tempat parkir, dan peningkatan fasilitas umum.
Pada awalnya, pembangunan ini memberikan harapan baru bagi warga setempat dan potensi pariwisata Desa Nipa yang belum sepenuhnya tergali.
Namun, setelah beberapa bulan berlalu, kondisi semakin memburuk dan tempat wisata tersebut mengalami kerusakan tanpa adanya pemeliharaan yang memadai.
Masyarakat setempat merasa kecewa karena dana yang seharusnya digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab untuk pembangunan wisata malah disia-siakan.
Mereka merasa bahwa pemerintah desa gagal dalam mengelola dana tersebut dan tidak memprioritaskan pemeliharaan yang diperlukan agar objek wisata tetap menarik dan berkelanjutan.
Salah satu warga menyampaikan rasa kekecewaannya ini kepada awak media.