BanggaiKABAR DAERAH

Pupuk Mahal dan Bansos Bermasalah, Sulianti Murad Beri Solusi

675
×

Pupuk Mahal dan Bansos Bermasalah, Sulianti Murad Beri Solusi

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK  –  Pupuk Mahal dan Bansos Bermasalah, Sulianti Murad beri solusi. Sejumlah petani di Desa Toili, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi yang memadai.

Para petani merasa terhimpit oleh harga pupuk yang terus melonjak, sementara subsidi yang diberikan pemerintah dinilai tak mencukupi kebutuhan mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan pertanian, para petani terpaksa harus membeli pupuk non-subsidi dengan harga yang jauh lebih mahal.

“Sudah mahal, sulit lagi dicari,” keluh Leksi, salah seorang petani, saat menghadiri kampanye terbatas Calon Bupati Banggai nomor urut 3, Hj. Sulianti Murad, Selasa, 8 Oktober 2024. Menurutnya, jika permasalahan pupuk ini terus berlanjut, kesejahteraan petani semakin terancam.

Leksi menambahkan bahwa kelancaran distribusi pupuk dan harga yang lebih terjangkau akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani di Banggai.

“Kalau pupuk lancar dan harganya tidak mahal, pasti petani sejahtera. Apalagi kalau jalan-jalan kantong produksi diperbaiki. Insya Allah, Calon Bupati Hj. Sulianti Murad bisa mengatasi masalah ini,” ujarnya penuh harap.

Keluhan mengenai mahalnya pupuk tidak hanya datang dari petani. Ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Moilong juga merasakan kesulitan dalam mendapatkan bantuan sosial (Bansos) yang tepat sasaran.

Di Desa Argo Mulyo dan Arga Kencana, banyak ibu rumah tangga mengeluhkan bahwa bantuan sosial yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, justru jatuh ke tangan yang salah.

“Kami yang susah tidak dapat bantuan, tapi yang mampu malah dikasih. Kasihan kami. Lansia juga harusnya diperhatikan,” ujar salah seorang ibu rumah tangga dengan nada kecewa.

Sama halnya dengan warga Desa Sumber Harjo. Mereka juga mengalami ketidakadilan dalam penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH).

Menurut Sarmia, warga setempat, banyak yang tidak layak mendapatkan bantuan justru menerima, sementara yang benar-benar membutuhkan malah diabaikan. “Harus ditertibkan kembali. Masyarakat yang berhak itulah yang harus mendapatkannya,” tegasnya.

Menanggapi masalah ini, Hj. Sulianti Murad dalam kampanyenya berkomitmen untuk mengatasi persoalan pupuk bersubsidi dan penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

Sebagaimana tertuang dalam 12 program unggulannya, ia berjanji akan menggenjot pengadaan pupuk bersubsidi untuk petani.

Terkait bantuan sosial, Sulianti juga berjanji akan melakukan penertiban data penerima bansos, sehingga program pemberdayaan sosial dapat tepat sasaran.

“Validasi data kependudukan sangat dibutuhkan agar tidak ada masyarakat prasejahtera yang terlewatkan dalam program bansos,” katanya dengan tegas.

Lebih lanjut, Sulianti menekankan pentingnya kolaborasi antara Dinas Sosial, Disdukcapil, dan pemerintah desa untuk memastikan data penerima bansos selalu up-to-date.

Ia juga berencana untuk menerapkan call center di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Sosial, yang bisa diakses oleh masyarakat untuk melaporkan masalah terkait bansos.

“Masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam mengawal penyaluran bansos, agar tidak terjadi lagi ketidakadilan seperti yang dirasakan sekarang,” pungkasnya.

Program-program unggulan yang dibawa Hj. Sulianti Murad, seperti PKH Plus dan bantuan UMKM senilai Rp50 miliar, mendapat apresiasi dari masyarakat.

Banyak yang berharap pasangan Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang bisa terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banggai periode 2025-2030, agar berbagai masalah yang dihadapi warga dapat segera diatasi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *