Penulis : Imam Muslik ( Jurnalis )
KABAR LUWUK, BUNTA – Kepedulian PT. Koninis Fajar Mineral ( KFM) terhadap nasib masyarakat sekitar wilayah operasi tambang ibarat buah simalakama. Kekayaan alam tempat tinggal mereka begitu tinggi namun di sisi yang lain, kerapkali masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah operasi tambang hanya memperoleh dampak buruk dari keberadaan tambang di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.Sabtu,28/5/2022.

Menghadapi situasi ini,saat awak media melakukan kunjungan visit ke daerah lokasi perusahaan telah berjumpa dengan tim koordinator Comdev PT. Koninis Fajar Mineral yang dikoordinir ole Nur Rahmi sedang melakukan sosialisasi ke beberapa desa yang masuk dalam lima desa lingkar tambang.
Nur Rahmi menyebutkan, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di daerah sekitar tambang dibutuhkan langkah-langkah pemberdayaan yang tepat.
Aktivitas pertambangan yang ada tentu bisa membawa dampak terhadap lingkungan sehingga kami dari perusahaan harus mampu menghadirkan kemanfaatan kepada masyarakat sekitar tambang. Menurut Nur rahmib, salah satu intrumen yang bisa digunakan untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang adalah melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau Communite Development ( Comdev ) yang saat ini dilakukan oleh PT. KFM
Comdev dan CSR sebagai salah satu wujud tanggung jawab perusahaan kepada masyakat dan lingkungan terdampak dinilai mampu menjembatani kepentingan pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah tambang dengan aktifitas tambang yang destruktif. Ungkapnya.
Namun menurut Rahmi wanita yang mempunyai banyak pengalaman diperusahaan tambang Comdev dan CSR yang selama ini dikeluarkan oleh perusahaan tambang seringkali tidak tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan belum pahamnya masyarakat sekitar tambang akan hak-hak mereka terhadap kehadiran perusahaan tambang. Serta kesadaran perusahaan yang rendah terhadap manfaat. Comdev dan CSR yang sangat besar bagi masyarakat sekitar tambang.
” Sehingga kami bersama Tim Comdev PT.KFM mulai melakukan sosialisasi kepada desa yang masuk dalam lima lingkar tambang untuk menyatukan persepsi agar dalam menyalurkan program nantinya tidak akan salah sasaran.” Tutup Rahmi.*”