IMIP-ads Bawaslu-ads
Derap Nusantara

Polda-FKUB Kenalkan Moderasi Beragama Kepada Imam Masjid di Poso

194
×

Polda-FKUB Kenalkan Moderasi Beragama Kepada Imam Masjid di Poso

Sebarkan artikel ini
Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin (tengah) menyampaikan materi tentang moderasi beragama dalam kegiatan peningkatan kemampuan imam masjid dan pegawai syara se-Kabupaten Poso, yang dilaksanakan oleh Polda Sulteng, Sabtu (29/4/2023). (Dok Zainal Abidin)

KABAR LUWUK, PALU  – Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng untuk bersama-sama mengenalkan moderasi beragama kepada imam masjid dan pegawai syara di Kabupaten Poso.

“FKUB Sulteng mendukung Polri melakukan pembinaan masyarakat khususnya imam dan pegawai syara di Kabupaten Poso, sebagai salah satu upaya mencegah tumbuh dan berkembangnya intoleransi dan radikalisme,” kata Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, di Palu, Ahad.

Polda Sulteng melalui Satuan Tugas Preemtif Ops Madago Raya Tahap II melibatkan Ketua FKUB Sulteng Kiai Haji Zainal Abidin dalam kegiatan peningkatan kemampuan imam masjid dan pegawai syara di Kabupaten Poso, yang dilaksanakan pada Sabtu (29/4).

Dalam pelibatan itu, Zainal Abidin menyampaikan materi tentang moderasi beragama dalam bingkai NKRI.

Zainal mengemukakan realitas keragaman dalam kehidupan sosial merupakan keniscayaan. Keragaman yang ada berdampak pada perbedaan yang ada.

“Semakin heterogen masyarakat, semakin banyak perbedaan yang muncul,” ucapnya.

Ia menegaskan kerukunan tidak muncul dengan menghilangkan perbedaan, sebab hal itu adalah kemustahilan.

Kerukunan, ujar dia, terwujud justru melalui pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan, sehingga tidak melahirkan sikap merasa benar sendiri.

Selanjutnya, sebut dia, mencari titik temu yang dapat menyatukan perbedaan dalam merajuk kehidupan bersama secara harmonis.

“Maka moderasi beragama, untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama dan antarsesama manusia,” ujarnya.

Zainal mengemukakan moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Moderasi beragama adalah cara beragama yang moderat, tidak ekstrem.

“Cara beragama yang damai, toleran dan menghargai perbedaan,” ungkapnya. ( Antara ) **

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Nurul Hayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!