BanggaiKABAR DAERAH

Pengeroyokan Sesama Pelajar di Banggai Berakhir Damai Usai Mediasi

257
×

Pengeroyokan Sesama Pelajar di Banggai Berakhir Damai Usai Mediasi

Sebarkan artikel ini
Pengeroyokan Sesama Pelajar di Banggai Berakhir Damai Usai Mediasi
Pengeroyokan Sesama Pelajar di Banggai Berakhir Damai Usai Mediasi

KABAR LUWUK – Pengeroyokan Sesama Pelajar di Banggai Berakhir Damai Usai Mediasi. Kasus pengeroyokan antara pelajar Sekolah Menengah Atas di Desa Ombolu, Kecamatan Batui Selatan, Banggai, pada Sabtu (8/7/202). Akhirnya berakhir damai setelah dilakukan mediasi di Mapolsek Batui.

Kapolsek Batui, AKP Sudirman, menjelaskan bahwa kedua belah pihak, baik pelaku maupun korban beserta orangtua mereka, telah sepakat untuk berdamai.

“Persoalan ini telah berakhir secara damai setelah kedua belah pihak bertemu di Mapolsek Batui pada Jumat (14/7/2023) pagi. Melalui mediasi yang disepakati bersama untuk tidak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum,” kata AKP Sudirman.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk tidak melanjutkan kasus ini dan mencapai kesepakatan. Musyawarah kekeluargaan yang tertuang dalam sebuah surat pernyataan.

“Pelaku telah mengakui kesalahannya, dan pihak korban juga telah memaafkan mengingat adanya hubungan keluarga antara salah satu pelaku dengan korban. Serta adanya ikatan persahabatan di antara mereka sebagai teman sekelas di SMA,” tambahnya.

Proses mediasi tersebut dihadiri oleh Kapolsek Batui AKP Sudirman, Kepala Desa Sukamaju 1, Kanit Reskrim Bripka Muhlis, orang tua siswa, dan siswa yang terlibat dalam insiden tersebut.

Pengeroyokan ini sebelumnya dilakukan oleh lima pelajar terhadap rekannya sendiri yang merasa tidak terima dengan suara bising knalpot motor korban. Tanpa memberikan peringatan, kelima pelaku langsung memukul korban, menyebabkan korban merasa sakit. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Batui dengan didampingi orang tua atau kakaknya.

Dengan berakhirnya kasus ini secara damai melalui mediasi, diharapkan kedua belah pihak dapat memperbaiki hubungan mereka dan belajar dari insiden ini sebagai pembelajaran untuk menghindari konflik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *