KABAR LUWUK, PALU – Upaya gerakan menyusui dan pemenuhan hak anak dan bayi memperoleh Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menjadi salah satu fokus Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) atau Save The Children. Untuk itu Selasa (6/8) pada pekan ASI Sedunia 2019 YSTC menggelar media workshop bertajuk “Peran media dalam melindungi, mempromosikan dan mendukung menyusui” yang digelar disalah satu hotel yang ada di di Palu.
Pada kegiatan Pekan ASI sedunia tahun 2019 bertema “Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui” itu, YSTC melibatkan sekira 15 media nasional dan media lokal yang diharapkan dapat berkontribusi menyampaikan kepada masyarkat tentang pentingnya ASI eksklusif dan pemenuhan gizi pada anak baik pada situasi bencana maupun non bencana melalui pemberitaan.
Manajer Komunikasi dan Advokasi YSTC, Dewi Sri Sumanah kepada sejumlah awak media mengatakan, pihaknya menggelar workshop itu untuk meningkatkan kapasitas awak media guna memperkenalkan tentang pentingnya pemenuhan ASI eksklusif kepada bayi dan pemenuhan gizi pada anak.
Pada kegiatan itu, YSTC menghadirkan narasumber dr Wiyarni Pambudi dari Satgas ASI IDAI yang membawakan materi berkaitan dengan pentingnya ASI, kandungan serta manfaatnya serta larangan juga sanksi pidana bagi pihak yang berupaya menghalangi perolehan ASI eksklusif bagi bayi. Narasumber lainnya yakni Rahmat Hidayat dari Ayah ASI yang merupakan paguyuban secara konsisten mendorong peran ayah terhadap pemenuhan ASI bagi bayi. Selain itu dihadirkan pula narasumber Ika Ningtyas wartawan Tempo yang membawakan materi peran media terhadap isu-isu berkaitan dengan ASI dan Susu Formula yang seringkali luput dari peliputan wartawan khususnya diwilayah terdampak bencana.
Diuraikan Dewi, di Sulawesi Tengah terdapat tiga wilayah intervensi YSTC meliputi Kota Palu yang terdiri dari delapan kecamatan dan 39 kelurahan. Kabupaten Donggala meliputi sembilan kecamatan dan 61 desa. Terakhir Kabupaten Sigi melingkupi 10 kecamatan dan 60 desa.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka peningkatan kapasitas awak media sekaligus mengajak rekan jurnalis berperan dalam melindungi, mempromosikan dan mendukung menyusui,” kata Dewi.
Sarifa Latowa salah satu jurnalis yang mengikuti kegiatan itu mengaku, banyak informasi atau informasi penting berkaitan dengan pemenuhan ASI eksklusif yang selama ini luput dari amatan awak media. Demikian pula dengan adanya sanksi baik pidana maupun administrasi kepada pihak yang coba menghalangi perolehan ASI eksklusif dengan susu formula.
“Iya saya baru tahu padahal banyak di sejumlah mall menawarkan secara terang-terangan berkaitan dengan susu formula, bahkan saya ditawari termasuk diberikan nomor kontak untuk menggunakan susu formula kepada anak saya. Kegiatan ini memberi pengetahuan baru kepada saya untuk kedepan bisa menulis berita berkaitan dengan isu tentang ASI eksklusif,” katanya pada kegiatan itu. (ikb)