KABAR LUWUK, PALU – Pemerintah Kabupaten Banggai saat ini tengah gencar mengkampanyekan pencegahan stunting melalui sejumlah upaya. Sayangnya instansi terkait melupakan bahwa ada pekerjaanrumah yang besar dan perlu dibenahi serta dicarikan solusinya. Berdasarkan data paparkan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada kegiatan Workshop pekan ASI sedunia di Palu, Selasa (6/8) ternyata Banggai menempati urutan pertama tingkat kematian ibu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah, Ilham N Sunusi, SKM, M.Kes menyebutkan tingkat kematian ibu di Kabupaten Banggai cenderung mengalami trend kenaikan, padahal 12 kabupaten dan kota lainnya yang ada di Sulawesi Tengah cenderung bervariasi bahkan mengalami penurunan. Secara keseluruhan kata Ilham, tingkat kematian ibu di Sulawesi Tengah trendnya mengalami penurunan. Data tahun 2016 tingkat kematian ibu mencapai 97, sementara di tahun 2017 mengalami penurunan sampai 89, demikian juga tahun 2018 trendnya menurun mencapai angka 82 kematian ibu.
Khusus Kabupaten Banggai trend kematian ibu cenderung mengalami kenaikan, pada tahun 2016 kematian ibu hanya tujuh sementara tahun 2017 terdapat sembilan kematian ibu dan pada tahun 2018 jumlah kematian ibu menyentuh angka 10. Disebutkan ada enam penyebab kematian ibu, penyebab paling dominan yakni perdarahan dengan persentase 51,2%, disusul Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) sebesar 15,85%, selanjutnya lain-lain sebesar 15,8 %. Sementara penyebab kematian ibu yang disebabkan gangguan peredaran darah hanya sebesar 9,8% dan infeksi 4,9%.
“Tiga tahun terakhir jumlah kematian ibu se Sulteng memang menurun, namun di Kabupaten Banggai cenderung trendnya meningkat dan menempati urutan pertama,” kata Ilham kepada sejumlah wartawan yang mengikuti workshop.
Kendati demikian secara statistik, jumlah kematian ibu se Sulteng masih ditempati oleh Kabupaten Parigi Moutong yang menyentuh angka kematian ibu sebanyak 17 pada dua tahun berturut yakni tahun 2016 dan tahun 2017.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah guna menurunkan tingkat kematian ibu melalui bermacam program yakni perluasan jangkauan pelayanan kesehatan melalui perbanyakan petugas kesehatan, melengkapi fasilitas sarana dan prasarana kesehatan di Faskes, penyediaan obat dengan sistem layanan kesehatan, peningkatan pemahaman tentang kehamilan serta pengembangan riset-riset operasional atau litbang secara sederhana. (ikb)